Ingin Investasi di Startup? Kenali Dua Jalur Populer Ini, Crowdfunding Ekuitas vs Venture Capital
Ilustrasi - Dua model pendanaan yang populer di investasi starup saat ini adalah crowdfunding ekuitas (equity crowdfunding) dan venture capital (VC), kenali keduanya, mana yang lebih menarik?-ist/freepik-
BELITONGEKSPRES.COM - Minat terhadap investasi di startup terus meningkat seiring tumbuhnya ekonomi digital dan munculnya inovasi teknologi baru. Dua model pendanaan yang populer saat ini adalah crowdfunding ekuitas (equity crowdfunding) dan venture capital (VC). Keduanya menawarkan peluang besar, tetapi dengan risiko, mekanisme, dan karakteristik yang berbeda.
Memahami perbedaan dan keunggulan masing-masing model sangat penting sebelum terjun ke dunia investasi startup.
Apa Itu Crowdfunding Ekuitas?
Crowdfunding ekuitas adalah metode penggalangan dana di mana startup menawarkan sebagian kepemilikan perusahaan kepada publik melalui platform online. Investor yang berpartisipasi akan mendapatkan saham sesuai dengan jumlah dana yang disetor.
Kelebihan Crowdfunding Ekuitas:
- Akses mudah untuk investor ritel.
- Diversifikasi portofolio bisa dilakukan dengan dana kecil.
- Transparansi melalui platform yang diawasi OJK.
- Mendukung UMKM dan inovasi lokal.
Kekurangannya:
BACA JUGA:Panduan Investasi Saat Suku Bunga Naik: Strategi Cerdas Hadapi Ketidakpastian
BACA JUGA:Investasi atau Bayar Utang Dulu? Ini Strategi Cerdas Atur Keuangan dengan Tenang di 2025
- Likuiditas rendah, karena saham tidak bisa dijual kapan saja.
- Risiko kegagalan startup yang tinggi.
- Nilai investasi bisa bertumbuh dalam jangka panjang, tapi tidak ada jaminan.
Apa Itu Venture Capital?
Venture capital (VC) adalah bentuk investasi yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura kepada startup dengan potensi pertumbuhan tinggi. Biasanya, VC terlibat sejak tahap awal (early stage) atau saat startup mulai berkembang (growth stage).
Kelebihan Venture Capital:
- Dana besar untuk akselerasi pertumbuhan bisnis.
- Bimbingan dan jaringan dari VC yang sudah berpengalaman.
- Potensi return on investment (ROI) tinggi jika startup sukses IPO atau diakuisisi.
Kekurangannya:
BACA JUGA:Investasi Syariah: Produk, Hukum, dan Etika yang Wajib Diketahui
BACA JUGA:Cara Investasi Cerdas Mulai Rp100 Ribu di 2025, Ini Strategi untuk Pemula!
- Tidak terbuka untuk investor individu, hanya untuk kalangan profesional.
- VC cenderung memiliki kontrol besar terhadap keputusan startup.
- Proses seleksi dan evaluasi sangat ketat.
Perbandingan Singkat: Crowdfunding Ekuitas vs Venture Capital
Aspek | Crowdfunding Ekuitas | Venture Capital |
---|---|---|
Target Investor | Ritel (publik umum) | Profesional/Institusi |
Akses Investasi | Mudah, mulai dari ratusan ribu | Sulit, nominal besar |
Risiko | Tinggi, tapi terbatas pada modal | Sangat tinggi, potensi kerugian besar |
Return | Potensial tinggi, jangka panjang | Sangat tinggi, jika startup sukses |
Keterlibatan | Pasif | Aktif (sering ikut mengarahkan) |
Mana yang Lebih Cocok?
Crowdfunding ekuitas cocok untuk investor pemula atau individu yang ingin mendukung startup lokal dan diversifikasi portofolio dengan dana terbatas.
Venture capital cocok untuk investor berpengalaman dengan modal besar, serta siap menanggung risiko dan terlibat aktif dalam perkembangan startup.
Tips Aman Berinvestasi di Startup
1. Pahami risiko kegagalan startup.
Sekitar 9 dari 10 startup gagal. Investasi harus dilakukan dengan dana yang siap hilang.
2. Gunakan platform resmi dan diawasi OJK.
Untuk crowdfunding, gunakan penyedia layanan berizin seperti Bizhare, LandX, dan Santara.