Belitung Expo 2025, PPBI Belitung Hadirkan Demo dan Apresiasi Bonsai

Pameran bonsai di Belitung Expo 2025, Pantai Wisata Tanjungpendam.-(Ist)-
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI), Cabang Kabupaten Belitung menghadirkan kegiatan menarik pada malam ketiga Belitung Expo 2025 di kawasan Pantai Tanjungpendam, Kamis malam (03/07/2025).
Dalam kesempatan itu, PPBI Belitung menggelar demo bonsai dan apresiasi bonsai untuk Kontes, tentu kegiatan itu menarik perhatian pengunjung.
Menurut Ketua Bidang Pendidikan PPBI Cabang Belitung, Hendrik Palit, kegiatan itu merupakan langkah edukatif, sekaligus apresiatif terhadap seni bonsai.
Melalui demo itu, mereka ingin memperkenalkan lebih dalam, bagaimana proses membentuk pohon menjadi bonsai yang indah dan memiliki karakter.
Adapun, dalam sesi demo, sebanyak sembilan pohon bonsai ditampilkan, terdiri dari 2 pohon Jeruk Kimkit, 2 pohon Beringin Kimen, 2 pohon Anting Putri, 1 pohon Beringin Elegan, 1 pohon Sekuncung, 1 pohon Sapu-Sapu.
BACA JUGA:Kejurda Pelajar Cabor Renang, Kontingen Belitung Raih Juara Umum Tiga
Mereka mempraktikkan teknik dasar hingga lanjutan dalam membentuk bonsai, termasuk pengawatan batang, sebuah teknik penting untuk mengarahkan pertumbuhan cabang dan batang agar menghasilkan bentuk yang sesuai keinginan, namun tetap mempertahankan kesan alami.
"Tujuannya adalah membentuk arah pertumbuhan pohon dengan menyesuaikan karakter dan jenis tanaman, sehingga tercipta tampilan bonsai yang estetis dan natural," kata Hendrik Palit
Apresiasi bonsai untuk kontes, menghadirkan edukasi, ia menjadi mentor utama dalam sesi tersebut.
Dalam penyampaian materinya, Hendrik membahas secara mendalam tentang karakter, gaya, dan arah gerak dasar sebuah bonsai.
Ia menekankan pentingnya memahami jiwa dari tiap pohon, bukan hanya sekadar bentuk fisik semata.
BACA JUGA:Tindaklanjuti Laporan dan Bahasan Masyarakat, FLLAJ Belitung Eksekusi Pohon di Jalan Merdeka
"Setiap bonsai punya cerita dan arah tumbuh yang tak boleh dipaksakan. Tugas kita sebagai pehobi bonsai adalah mengarahkan, bukan memaksakan," sebut Hendrik.
Kemudian, sesi dilanjutkan dengan diskusi terbuka dan tanya jawab, yang menghadirkan beragam pertanyaan menarik seputar teknik, estetika, hingga filosofi bonsai.