Rekomendasi 5 Instrumen Investasi Aman Saat Ekonomi Tak Pasti, Apa Saja?

BELITONGEKSPRES.COM - Ketidakpastian ekonomi global semakin menjadi perhatian investor di tahun 2025. Ancaman resesi teknikal, gejolak geopolitik, inflasi tinggi, dan suku bunga yang fluktuatif membuat banyak orang bertanya-tanya: masih amankah berinvestasi saat ini?

Faktanya, meski ekonomi global goyah, investasi tetap relevan asal tahu strategi dan instrumen yang tepat.

Artikel ini mengulas strategi investasi aman, didukung data dan referensi dari sumber Google terkini, serta rekomendasi instrumen yang bisa menjadi tameng finansial di masa krisis.

Kenapa Ketidakpastian Global Meningkat?

BACA JUGA:8 Rekomendasi Investasi Terbaik untuk Mahasiswa, Cocok untuk Pemula!

BACA JUGA:Investasi Aktif vs Pasif: Mana yang Lebih Untung di 2025?

Menurut laporan Google News dan Google Finance per Juli 2025, sejumlah faktor yang menyebabkan ekonomi dunia tidak stabil meliputi:

• Tensi geopolitik (seperti konflik Laut China Selatan & Timur Tengah)
• Perlambatan ekonomi AS & Tiongkok
• Volatilitas harga komoditas global
• Kebijakan moneter ketat dari The Fed & ECB
• Ancaman stagflasi di negara berkembang

Kondisi ini menyebabkan volatilitas pasar meningkat dan sentimen investor menjadi hati-hati.

Karakteristik Investasi Aman

Berikut karakteristik investasi yang dianggap aman saat kondisi pasar penuh ketidakpastian:

1. Risiko rendah
2. Stabilitas nilai
3. Likuiditas cukup
4. Imbal hasil konsisten
5. Dapat diversifikasi

Investasi aman bukan berarti bebas risiko, tapi memiliki potensi kerugian yang lebih rendah dibanding instrumen spekulatif.

BACA JUGA:Investasi Ibu Rumah Tangga: Modal Kecil, Untung Nyata untuk Keuangan Keluarga

BACA JUGA:Investasi Pintar untuk Mahasiswa: Mulai Rp10 Ribu, Bisa Bangun Masa Depan Finansial

Rekomendasi Instrumen Investasi Aman 2025

Untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global di tahun 2025, berikut adalah beberapa pilihan instrumen investasi aman yang patut dipertimbangkan:

1. Emas

Sebagai aset safe haven klasik, emas tetap menjadi pilihan utama saat kondisi pasar tidak menentu. Emas memiliki sifat likuid dan tahan inflasi, dengan potensi imbal hasil rata-rata sekitar 6–10% per tahun. Meski tidak memberikan pendapatan tetap, nilainya cenderung stabil dalam jangka panjang dan cocok untuk lindung nilai terhadap gejolak ekonomi.

2. Deposito Berjangka

Deposito masih menjadi pilihan populer untuk investasi konservatif. Bunga yang ditawarkan berkisar 4–6% per tahun dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menjadikannya instrumen dengan risiko sangat rendah. Cocok bagi investor yang mengutamakan kepastian hasil.

3. Surat Berharga Negara (SBN) Ritel – ORI dan Sukuk Ritel (SR)