AS Rencanakan Pemangkasan Tarif Impor untuk Produk Pertanian Seperti Kakao dan Kopi
Ilustrasi kopi-freepik-
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah Amerika Serikat tengah mempertimbangkan langkah pemangkasan tarif impor untuk sejumlah komoditas pertanian yang tidak dapat diproduksi secara mandiri di dalam negeri. Menurut laporan Wall Street Journal, kebijakan ini akan mencakup produk-produk seperti biji kakao dan kopi, yang selama ini menjadi kebutuhan utama dalam rantai pasok pangan dan minuman di AS.
Langkah ini diungkapkan oleh Menteri Pertanian AS, Brooke Rollins, yang menyebut bahwa pemangkasan tarif akan difokuskan pada komoditas yang memang tidak tumbuh secara alami di wilayah Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk menstabilkan harga domestik, menjamin pasokan, dan menjaga daya saing sektor hilir yang bergantung pada bahan baku impor.
Kebijakan ini menjadi pergeseran menarik setelah sebelumnya Presiden Donald Trump, yang kembali menjabat di Gedung Putih, dikenal dengan pendekatan proteksionis. Dalam periode awal pemerintahannya, Trump memperketat kebijakan perdagangan dengan menerapkan tarif impor untuk sejumlah negara, termasuk Meksiko, Kanada, dan China. Bahkan, tarif tinggi sempat diberlakukan untuk komoditas seperti baja, aluminium, dan kendaraan bermotor.
BACA JUGA:Pemerintah Pangkas Aturan Impor, Dorong Investasi dan Daya Saing Nasional
BACA JUGA:Indonesia Butuh Investasi Rp 7.500 Triliun di 2026 untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Puncak dari kebijakan tersebut terjadi pada 2 April lalu, ketika Trump mengumumkan tarif dasar impor sebesar 10 persen, diikuti dengan kebijakan tarif "resiprokal" yang menyasar negara-negara mitra dagang utama. Namun, dalam waktu sepekan, pemerintahan AS menahan diri dan mulai membuka ruang negosiasi ulang dengan berbagai negara guna menyeimbangkan hubungan dagang yang lebih stabil.
Rencana pemangkasan tarif untuk produk pertanian ini dipandang sebagai langkah strategis untuk meredam gejolak pasar domestik, sekaligus menunjukkan pendekatan baru dalam mengelola perdagangan global, terutama untuk produk-produk yang sangat bergantung pada pasokan dari negara lain. (antara)