Indonesia Butuh Investasi Rp 7.500 Triliun di 2026 untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati-Sigid Kurniawan/rwa-ANTARA FOTO

BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah Indonesia menargetkan tambahan investasi baru senilai Rp 7.500 triliun pada tahun 2026. Target ini dinilai penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional ke level yang lebih tinggi dan berkelanjutan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa tanpa akselerasi investasi, mustahil bagi Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat. Investasi yang signifikan menjadi kunci, mengingat kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai sekitar 30 persen.

"Pertumbuhan ekonomi tinggi tidak mungkin tercapai tanpa pertumbuhan investasi yang signifikan. Investasi harus tumbuh minimal 5,9% per tahun," ujar Sri Mulyani dalam Sidang Paripurna DPR, Selasa 1 Juli.

Investasi Strategis Jadi Prioritas Pemerintah

BACA JUGA:6 Investasi ala Robert Kiyosaki yang Bikin Cuan Meski Nganggur

BACA JUGA:Sudah Investasi Tapi Belum Untung? Cek Kesalahan Umum Ini!

Sri Mulyani menekankan pentingnya peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam menarik investasi domestik dan asing, khususnya untuk sektor-sektor strategis seperti:

  • Industri hilir dan pengolahan
  • Infrastruktur digital
  • Energi terbarukan
  • Teknologi dan manufaktur bernilai tambah tinggi

BPI Danantara akan menjadi motor utama dalam menciptakan ekosistem investasi yang lebih produktif dan berkelanjutan.

Konsumsi dan Investasi Penopang 85% Ekonomi Nasional

Selain investasi, pemerintah juga menjaga konsumsi rumah tangga, yang menyumbang 55% terhadap PDB. Strateginya mencakup:

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  • Pengembangan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih
  • Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk 2,3 juta debitur
  • Bantuan sosial terintegrasi

"Jika konsumsi dan investasi digabungkan, keduanya menyumbang 85% dari total ekonomi kita. Maka, mendorong sektor swasta menjadi keharusan," jelas Sri Mulyani.

Dorongan Investasi untuk Sektor Produksi dan Digital

Pertumbuhan ekonomi juga ditopang sektor produksi dan jasa. Menurut Menkeu, investasi pada sektor industri pengolahan harus ditingkatkan agar mampu tumbuh 5,3% pada 2026. Sektor-sektor lain juga ditargetkan tumbuh signifikan:

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Resmikan Kantor Pusat Baru Danantara, Simbol Baru Akselerasi Investasi Nasional

BACA JUGA:Cara Investasi Aman & Menguntungkan Logam Mulia Perak, Platinum dan Paladium

  • Perdagangan besar dan eceran: 5,7%
  • Informasi dan komunikasi: 8,3%, didorong oleh perluasan data center dan pertumbuhan ekonomi digital

Hilirisasi dan Ekspor Jadi Senjata Hadapi Pelemahan Global

Pemerintah terus mendorong hilirisasi industri untuk meningkatkan ekspor meski tekanan global makin kuat. Target pertumbuhan ekspor ditetapkan sebesar 6,8% pada 2026, di tengah kecenderungan protektionisme global dan perlambatan ekonomi dunia.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari IMF dan Bank Dunia masing-masing hanya sebesar 3% dan 2,4% pada 2026, menjadikan investasi dan hilirisasi sebagai pendorong utama dari dalam negeri.

Target Pertumbuhan Ekonomi 2026: 5,2% – 5,8%

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan