1.837 SPPG Sudah Beroperasi, Serap 72.521 Tenaga Kerja dan Targetkan 32 Ribu Unit pada 2025
Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi Redy Hendra Gunawan memberikan pernyataan pers di Kantor PCO, Gambir, Jakarta, Minggu (22/6/2025)-Mentari Dwi Gayati/pri-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) terus mendorong pemerataan pelayanan gizi di seluruh penjuru Indonesia. Hingga 22 Juni 2025, sebanyak 1.837 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah resmi beroperasi hampir di seluruh provinsi.
Kehadiran SPPG ini bukan hanya menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan gizi nasional, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang nyata dengan menyerap hingga 72.521 tenaga kerja.
Staf Khusus Kepala BGN Bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan, menyampaikan bahwa angka tersebut mencerminkan progres positif dari pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digalakkan pemerintah.
Menurutnya, SPPG dirancang sebagai pusat distribusi makanan sehat yang menyasar berbagai kelompok penerima manfaat, mulai dari peserta didik jenjang PAUD hingga SMA, termasuk sekolah keagamaan. Program ini juga ditujukan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak balita, sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sejak dini.
BACA JUGA:97 WNI Berhasil Dievakuasi dari Iran Lewat Azerbaijan, Perjalanan Lancar dan Aman
BACA JUGA:Tim SAR Medan Tetap Siaga Terkait Ancaman Bom Saudia Airlines di Kualanamu
Redy menjelaskan bahwa jumlah tenaga kerja yang terserap terdiri dari berbagai unsur pelaksana layanan. Di antaranya adalah kepala unit, ahli gizi, akuntan, juru masak, pengemudi, petugas kebersihan, hingga tenaga keamanan.
Menurutnya, keberadaan SPPG menjadi sumber penciptaan lapangan kerja yang cukup besar di daerah. Jika seluruh target yang dicanangkan tercapai, BGN memperkirakan jumlah lapangan kerja yang tercipta bisa mencapai 1,5 juta orang pada 2025.
Lebih lanjut, BGN menargetkan penambahan jumlah SPPG menjadi 7.000 unit pada bulan Agustus 2025. Target ini akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 32.000 unit pada November 2025.
Pemerintah menginginkan agar pembangunan SPPG tidak hanya terpusat di kota besar, tetapi merata hingga ke pelosok daerah, sehingga seluruh warga negara berhak mendapatkan akses makanan bergizi secara adil.
Program MBG ini, kata Redy, merupakan bentuk nyata dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Ia menegaskan bahwa penyediaan makanan bergizi bukan sekadar program bantuan, melainkan strategi jangka panjang dalam mencetak generasi sehat, kuat, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (antara)