Paket Stimulus Pemerintah Dorong Stabilitas Rupiah dan Pemulihan Ekonomi
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025)-Muhammad Adimaja/bar/aa-ANTARA FOTO
BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa sejumlah paket stimulus ekonomi yang diluncurkan pemerintah berpotensi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
"Lima paket stimulus pemerintah Indonesia mungkin bisa menjaga rupiah tetap stabil, tidak melemah terlalu jauh terhadap dolar AS hari ini," ujar Ariston kepada ANTARA, Selasa 10 Juni.
Rincian Paket Stimulus Ekonomi
Pemerintah telah menetapkan serangkaian stimulus ekonomi guna mendorong konsumsi, pariwisata, dan mobilitas masyarakat, terutama selama libur sekolah Juni–Juli 2025. Berikut enam paket stimulus utama:
BACA JUGA:Prabowo Percepat Pembangunan Koperasi Merah Putih untuk Pemerataan Ekonomi
BACA JUGA:Stimulus Ekonomi 2025 Dinilai Tak Sentuh Investasi dan Ekspor, Hanya Fokus Konsumsi
1. Diskon Moda Transportasi
- Diskon tiket kereta api 30% untuk 2,8 juta penumpang kelas ekonomi.
- PPN tiket pesawat 11% ditanggung pemerintah untuk 6 juta penumpang.
- Diskon tarif angkutan laut hingga 50% untuk 0,5 juta penumpang.
- Total anggaran: Rp0,94 triliun.
2. Diskon Tarif Tol
- Diskon 20% di berbagai ruas tol selama 14 hari menjelang dan setelah libur sekolah.
- Target pengguna: 110 juta kendaraan.
3. Perluasan Bantuan Sosial dan Pangan
- Distribusi beras 10 kg untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
- Penyaluran kembali Kartu Sembako untuk menjaga daya beli kelompok rentan.
4. Subsidi Upah (BSU)
BACA JUGA:Resmi! Bantuan Pangan 20 Kg per Keluarga Dimulai Akhir Juni
BACA JUGA:Pemerintah Resmi Terapkan Tes Kemampuan Akademik untuk Siswa Kelas 12 SMA dan SMK Mulai 2025
- Bantuan Rp300 ribu/bulan selama dua bulan (Juni–Juli).
- Target penerima: 17,3 juta pekerja dan 565 ribu guru honorer.
5. Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
- Diskon 50% selama 6 bulan bagi pekerja sektor padat karya (Agustus 2025–Januari 2026).
- Pelaksana: Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan.
6. Revisi Diskon Listrik
- Diskon listrik tidak dilanjutkan karena pertimbangan fiskal.
- Alokasi BSU ditingkatkan dari Rp150 ribu menjadi Rp300 ribu per bulan.
Dampak Stimulus terhadap Rupiah
Enam paket stimulus ini dibiayai dari APBN 2025, dengan estimasi alokasi awal sebesar Rp24,44 triliun. Sumber pembiayaan berasal dari revisi postur belanja non-prioritas, efisiensi anggaran kementerian/lembaga, serta penggunaan saldo anggaran lebih (SAL).
Di sisi lain, data tenaga kerja AS bulan Mei 2025 menunjukkan hasil lebih baik dari ekspektasi pasar, dengan Non-Farm Payrolls (NFP) mencapai 139 ribu dan tingkat upah per jam naik 0,4%. Hal ini memberikan sentimen positif terhadap dolar AS.
"Hasil ini memberikan gambaran ketangguhan ekonomi AS di tengah terpaan kenaikan tarif Trump dan ini memberikan sentimen positif ke dolar AS," ucap Ariston.
Selain itu, pasar masih menantikan hasil perundingan tarif antara AS dan China yang berlangsung di London, Inggris. Sementara menunggu hasil perundingan ini, dolar AS diperkirakan masih dalam fase konsolidasi.
Pergerakan Rupiah di Pasar
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp16.330 per dolar AS, dengan potensi support di Rp16.250 per dolar AS.
Pada pembukaan perdagangan Selasa pagi, rupiah menguat 6 poin atau 0,04%, menjadi Rp16.285 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.291 per dolar AS. (ant)