Prabowo Percepat Pembangunan Koperasi Merah Putih untuk Pemerataan Ekonomi
Presiden Prabowo Subianto--Tim Media Presiden Prabowo
BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto mempercepat pembangunan Koperasi Merah Putih di setiap kelurahan dan desa di seluruh Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk mendorong transformasi struktural, tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Solusi Ketimpangan Ekonomi
Ekonom senior INDEF, Didik J. Rachbini, menilai bahwa pengembangan koperasi digital oleh pemerintahan Prabowo merupakan jawaban atas ketimpangan model bisnis digital saat ini.
"Teknologi, sistem keuangan, inovasi, dan kewirausahaan di kota lebih siap. Contoh bisnis digital yang sukses besar adalah Gojek. Tetapi model seperti ini hanya menguntungkan perusahaan dan meninggalkan masa depan pengemudi," ujar Didik dalam keterangannya, Selasa 10 Juni.
BACA JUGA:Stimulus Ekonomi 2025 Dinilai Tak Sentuh Investasi dan Ekspor, Hanya Fokus Konsumsi
BACA JUGA:Resmi! Bantuan Pangan 20 Kg per Keluarga Dimulai Akhir Juni
Menurut Didik, dalam kerangka sosialisme pasar yang kini dijalankan pemerintahan Prabowo, platform digital seperti Gojek seharusnya dikembangkan menjadi koperasi agar para mitra pengemudi memiliki hak kepemilikan atas platform yang mereka jalankan setiap hari.
"Gojek akan lebih baik jika ditransformasikan menjadi koperasi. Para driver menjadi pemilik entitas bisnisnya, sementara platform dan aplikasinya dikelola oleh pengurus koperasi," jelasnya.
Model Koperasi Digital untuk Transportasi Nasional
Didik juga menyarankan agar pemerintah melalui Danantara membangun platform transportasi digital nasional dengan model bisnis koperasi. Ia mencontohkan Co-op Ride di New York City, layanan ride-sharing yang dimiliki dan dikelola langsung oleh para pengemudinya, bukan oleh korporasi teknologi besar seperti Uber dan Lyft.
"Model koperasi transportasi digital ini lebih feasible secara ekonomi karena masyarakat perkotaan kini jauh lebih banyak dibandingkan masyarakat pedesaan. Ini lebih sesuai dengan ideologi pemerintah saat ini," ujarnya.
BACA JUGA:Pemerintah Resmi Terapkan Tes Kemampuan Akademik untuk Siswa Kelas 12 SMA dan SMK Mulai 2025
BACA JUGA:Menteri ESDM Tinjau Langsung, Masyarakat Pulau Gag Minta Tambang Nikel Dilanjutkan
Didik juga menyoroti bahwa kebijakan ekonomi Presiden Prabowo sangat dipengaruhi oleh pemikiran Prof. Sumitro Djojohadikusumo, tokoh ekonomi nasional sekaligus ayahanda Prabowo.
Dalam bukunya Paradoks Indonesia, Prabowo menegaskan pentingnya ekonomi konstitusi, sebuah pendekatan ekonomi yang mengedepankan keadilan sosial dan peran aktif negara dalam melindungi rakyat dari ketimpangan struktural pasar bebas.
"Model bisnis yang tidak menyertakan pengemudi sebagai stakeholders utama adalah cerminan kapitalisme murni. Pemerintahan Prabowo lebih menekankan sosialisme pasar," pungkas Didik. (jwp)