Pemerintah Perluas Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Lewat Apotek dan Klinik Desa

JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah terus menegaskan komitmennya dalam meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat hingga ke pelosok negeri Lewat Apotek dan Klinik Desa.

Melalui program pembangunan apotek dan klinik desa tersebut, pemerintah berupaya menghadirkan layanan kesehatan yang terjangkau, berkualitas, dan dekat dengan masyarakat desa.

Program ini menjadi bagian dari inisiatif koperasi desa berbasis gotong royong, yakni Kopdes Merah Putih, yang tak hanya fokus pada pelayanan medis tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.

Garda Terdepan Layanan Kesehatan Masyarakat

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengungkapkan bahwa integrasi layanan kesehatan melalui koperasi desa akan memperluas jangkauan akses kesehatan.

BACA JUGA:Kemenkes Siapkan Fasilitas Kesehatan Antisipasi Kenaikan Kasus COVID-19

Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 30 ribu Poskesdes dan 20 ribu Pustu (Puskesmas Pembantu) yang siap diintegrasikan ke dalam sistem layanan Kopdes Merah Putih.

"Artinya, lebih dari 50 ribu desa nantinya akan memiliki akses langsung terhadap layanan kesehatan terpadu. Ini langkah strategis yang sangat penting," ujar Zulhas dalam keterangannya di Jakarta.

Apotek desa ini dirancang sebagai layanan kesehatan berbasis siklus hidup, mencakup skrining penyakit, edukasi kesehatan, imunisasi, pengobatan terbatas, serta penyediaan fasilitas laboratorium dengan layanan tes cepat.

Tak hanya itu, model layanan yang disiapkan juga menekankan aspek promotif dan preventif, bukan sekadar kuratif.

BACA JUGA:Hati-Hati! Ini 15 Gangguan Kesehatan Serius Akibat Stres Berkepanjangan

“Apotek desa akan menjalankan pelayanan standar dengan pengelolaan klinis, konsultasi, hingga penyediaan obat untuk program-program pemerintah seperti HIV, tuberkulosis (TB), malaria, dan penyakit menular lainnya,” terang Zulhas.

Dari Obat Hingga Alat Kesehatan

Tak hanya berfungsi sebagai fasilitas kesehatan publik, apotek desa juga akan dikembangkan menjadi unit layanan komersial melalui koperasi.