Dinas Cegah PMK dan LSD, Ini Upaya Jaga Kesehatan Hewan Kurban di Beltim

Dinas Cegah PMK dan LSD, Ini Upaya Jaga Kesehatan Hewan Kurban di Beltim-Ist-

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Menjelang Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Belitung Timur (Beltim) gencar melakukan berbagai upaya untuk memastikan kesehatan hewan kurban.

Kesehatan hewan kurban terutama dalam hal mencegah dua penyakit utama yang kerap menyerang ternak: PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease).

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Theresia Hati, menyatakan bahwa pengawasan kesehatan hewan menjadi prioritas utama dalam menyambut Idul Adha tahun ini. 

Pasalnya, hewan kurban yang sehat bukan hanya syarat sah dalam ibadah, tetapi juga penting bagi kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:Kelompok Peternak di Desa Balok dan Dendang Ikut Topang Kebutuhan Sapi Kurban Beltim

“Kami sudah melakukan vaksinasi PMK dan pemantauan rutin di kandang-kandang, terutama terhadap hewan yang baru masuk ke Beltim menjelang Idul Adha,” ungkap Theresia, Selasa (3/6/2025).

Untuk mencegah penyebaran PMK, Dinas telah melakukan vaksinasi rutin terhadap ternak sapi dan kambing pengawasan kondisi kandang dan lingkungan peternakan dan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dijual (ante-mortem).

Langkah ini dilakukan khususnya pada hewan kurban yang datang dari luar daerah, yang berisiko lebih tinggi membawa penyakit.

Menjelang Hari Raya, tim dari Dinas akan melakukan pengawasan keliling ke kandang peternak, pemantauan di titik-titik pemotongan seperti masjid dan lapangan terbuka dan penyebaran petugas penyuluh di seluruh desa.

BACA JUGA:Harga Sapi dan Kambing Kurban 2025 di Beltim, Cek Rinciannya!

“Kami akan pantau langsung proses pemotongan hewan kurban, termasuk mengedukasi panitia dan masyarakat soal daging layak konsumsi,” tambah Theresia.

Selain bebas dari penyakit seperti PMK dan LSD, hewan kurban juga harus tidak cacat, aktif dan memiliki nafsu makan dan sudah cukup usia (minimal 2 tahun untuk sapi, 1 tahun untuk kambing).

Dinas Pertanian dan Pangan juga mengimbau masyarakat agar lebih cermat saat membeli hewan kurban dan memastikan kondisi kesehatannya sebelum dibeli.

Untuk memperkuat kesadaran masyarakat, mereka juga melakukan sosialisasi tentang kesehatan hewan kurban, termasuk tanda-tanda hewan tidak layak disembelih dan cara penanganan daging setelah pemotongan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan