OpenAI Resmi Meluncurkan Codex, AI Pemrograman di ChatGPT Pro
Logo perusahaan teknologi AS OpenAI, pengembang ChatGPT-HO-OpenAI/am-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - OpenAI kembali menggebrak dunia teknologi dengan meluncurkan Codex, asisten AI terbaru yang dirancang khusus untuk membantu tugas-tugas pemrograman.
Disebut sebagai yang paling canggih hingga saat ini, Codex hadir dalam bentuk pratinjau riset dan sedang diuji oleh pengguna terpilih.
Codex didukung oleh codex-1, model berbasis teknologi terbaru OpenAI yaitu o3, yang telah dioptimalkan untuk memahami dan menulis kode. Hasilnya? Kode yang lebih rapi, akurat sesuai instruksi, dan mampu diuji serta diperbaiki secara otomatis hingga lolos semua tahap pengujian.
Yang membuat Codex berbeda dari alat pemrograman biasa adalah kemampuannya beroperasi dalam komputer virtual berbasis cloud. Ia terhubung langsung ke GitHub dan bisa secara otomatis mengakses repositori pengguna untuk mulai bekerja.
BACA JUGA:TikTok Perkenalkan Fitur Meditasi Malam: Solusi Digital Atasi Insomnia Remaja
BACA JUGA:Xiaomi Indonesia Kuasai 19 Persen Pangsa Pasar Ponsel Pintar di Kuartal Pertama 2025
Codex bisa menyelesaikan berbagai tugas seperti menulis fitur sederhana, memperbaiki bug, menjawab pertanyaan teknis, hingga menjalankan tes unit semuanya dalam waktu antara 1 hingga 30 menit. Bahkan, ia dapat menangani beberapa tugas bersamaan tanpa mengganggu pekerjaan pengguna di komputer utama atau browser.
Saat ini, Codex tersedia lebih dulu untuk pengguna ChatGPT Pro, Enterprise, dan Team. OpenAI menyebut pengguna awal akan mendapat akses luas, namun pembatasan penggunaan akan diberlakukan dalam beberapa minggu mendatang. Ke depannya, pengguna bisa membeli kredit tambahan jika ingin terus menggunakan layanan ini.
Tak berhenti di situ, OpenAI juga berencana membawa Codex ke pelanggan ChatGPT Plus dan Edu, memperluas akses ke lebih banyak kalangan.
Peluncuran Codex memperkuat tren AI dalam pemrograman, yang kini dijuluki “vibe coders” agen AI yang bukan sekadar membantu menulis kode, tapi mampu berpikir dan bertindak layaknya rekan kerja teknis.
Saat ini, Google dan Microsoft melaporkan bahwa sekitar 30% kode di perusahaan mereka sudah ditulis oleh AI. Sementara itu, pesaing OpenAI seperti Anthropic dan Google juga berlomba menghadirkan solusi serupa lewat Claude Code dan Gemini Code Assist. (antara)