Nasib Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo-Jokowi Ditahan, Ini Tanggapan Istana dan ITB

Nasib Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo-Jokowi Ditahan, Ini Tanggapan Istana dan ITB--(ist/tangkapan layar)

BELITONGEKSPRES.COM – Mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) berinisial SSS pembuat meme Prabowo-Jokowi masih ditahan oleh Bareskrim Polri.

Ia ditahan setelah ditangkap karena mengunggah meme yang menggambarkan Presiden RI Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo dalam pose kontroversial.

Kasus ini menyita perhatian publik dan memicu diskusi soal batas ekspresi di ruang digital. Pihak kampus dan keluarga pun berupaya melakukan pendekatan agar nasib SSS bisa diselesaikan secara bijak.

Pihak ITB Serukan Pendekatan Humanis

Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi (WRKMAA) ITB, Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga mahasiswi dan sejumlah pihak lainnya sejak penangkapan tersebut.

BACA JUGA:Novel Baswedan Dorong KPK Usut Keterlibatan Firli Bahuri dalam Kasus Harun Masiku

"Dari sisi orang tua sendiri sudah melakukan komunikasi dengan mahasiswi kami tersebut. Mereka juga sudah mewakili mahasiswanya untuk menyampaikan permintaan maaf," kata Rikrik dalam pernyataan video yang dirilis pada Minggu (11/5/2025).

Rikrik menegaskan bahwa pihak kampus berharap masyarakat dan seluruh pihak dapat bersikap bijaksana dalam menyikapi kasus ini.

"Kami sangat mengharapkan kebijaksanaan dari berbagai pihak agar dapat melihat situasi ini dengan lebih tenang. Harapannya tentu agar persoalan ini bisa diselesaikan secara baik dan damai," ujarnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini mahasiswi tersebut masih berada di bawah pemeriksaan penyidik dan belum bisa kembali menjalani aktivitas akademiknya di kampus.

BACA JUGA:Jaga Kondisi Fisik, Kemenkes Imbau Jemaah Haji Kurangi Aktivitas di Luar Hotel Saat Siang Hari

Dukungan Terhadap Pembinaan, Bukan Hukuman

ITB juga mendukung pernyataan dari Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (President Communication Office/PCO), yang menyarankan agar pendekatan pembinaan lebih dikedepankan ketimbang penegakan hukum secara kaku.

"Saya kira saya juga mendukung, ITB sangat mendukung pernyataan Pak Hasan Nasbi terkait mahasiswa ini. Kami berharap yang bersangkutan bisa dibina dan diarahkan dengan baik oleh pihak kampus maupun aparat,” ujar Rikrik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan