Bayern Munchen Gelar Perpisahan untuk Thomas Muller di Laga Terakhir Bundesliga 2024/25
Tifo persembahan dari Suporter Bayern untuk Muller--fcbayern.com
BELITONGEKSPRES.COM - Bayern Munchen menggelar momen perpisahan yang sangat emosional untuk dua pemain andalannya, Thomas Muller dan Eric Dier, dalam pertandingan kandang terakhir Bundesliga musim 2024/25 melawan Borussia Mönchengladbach pada Sabtu 10 Mei malam di Allianz Arena. Keduanya dipastikan akan meninggalkan klub di akhir musim ini.
Momen bersejarah ini terasa semakin istimewa, terutama bagi Muller, yang telah menjadi bagian dari Bayern selama 25 tahun, sejak tahun 2000. Dalam seremoni sebelum pertandingan, Presiden Herbert Hainer bersama jajaran direksi memberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan.
Bagi Muller, pertandingan ini lebih dari sekadar laga kandang terakhir. Ia adalah legenda hidup Bayern, dengan koleksi 13 gelar Bundesliga, enam DFB Pokal, dua Liga Champions, dan satu gelar Piala Dunia 2014 bersama tim nasional Jerman.
Saat keluar dari lorong stadion untuk pemanasan terakhirnya, langkah Muller tampak berat, seolah menahan emosi yang begitu mendalam. "Menerima trofi Bundesliga terakhirku di laga kandang bersama Bayern benar-benar menggugah hati, bahkan untuk seseorang seberpengalaman aku," ujar Muller dalam wawancara dengan fcbayern.com.
BACA JUGA:Barcelona vs Real Madrid: Hansi Flick Ingin Dominasi El Clasico Keempat
BACA JUGA:Kualifikasi MotoGP Prancis: Fabio Quartararo Start Pertama, Raih Pole Posisition Keduanya Musim Ini
Memasuki Allianz Arena, yang selama ini ia sebut rumah, Muller mencatat penampilan ke-355 kalinya di kandang. Stadion terasa bergetar dengan emosi yang membara.
Upacara resmi dimulai sebelum kick-off, dengan suasana penuh kehangatan. Para pendukung dan petinggi klub memberikan pelukan dan tepukan penghormatan yang penuh rasa hormat.
Namun, sebelum air mata benar-benar menetes, pertandingan pun dimulai. Sepak bola menjadi pelarian Muller dari segala perasaan yang memenuhi dadanya. "Sekarang, ayo kita main," serunya, kembali fokus pada permainan. Ia bermain seperti biasa, berlari, mengatur serangan, dan memberikan segalanya di lapangan.
Di menit ke-56, Muller hampir mencetak gol, namun bola gagal masuk ke gawang. Para suporter pun bernyanyi, "Ayo Muller, cetak gol!" mendukung sang legenda.
BACA JUGA:Quartararo Rebut Pole Kedua Beruntun Usai Tampil Gemilang di Le Mans
BACA JUGA:Hasil Latihan Bebas MotoGP Le Mans: Marc Marquez Tercepat
Pada menit ke-83, angka 25 muncul di papan pergantian. Muller menunduk, menyandarkan tangan di lutut, dan sesaat menunjukkan emosi yang paling jujur. Matanya kemudian tertuju pada tribun tempat kedua orang tuanya duduk, tempat di mana semuanya dimulai, dari Pähl menuju impian besar di München.
Para pemain memberi penghormatan padanya. Harry Kane, Joshua Kimmich, Leon Goretzka, dan Manuel Neuer memeluk Muller, sementara staf dan pemain cadangan membentuk "guard of honour" untuknya. Muller berlari melewati mereka, tersenyum, melambaikan tangan, dan masuk ke bangku cadangan dengan perasaan tenang. Ia benar-benar menikmati malam yang penuh kenangan ini.