Indonesia Alihkan Impor BBM ke AS, Bahlil Ungkap Alasannya!

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia--(Antara)

JAKARTA, BELTONGEKSPRES.COM – Pemerintah Indonesia mulai mengubah arah strategi energi nasional dengan mengalihkan sebagian impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura ke Amerika Serikat (AS).

Langkah ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Itu sebagai upaya memperkuat ketahanan energi nasional.

Dikutip dari Beritasatu, Bahlil menyebut keputusan tersebut juga sebagai bagian dari respon terhadap dinamika global dan upaya memperkuat neraca perdagangan.

Alasan di balik keputusan strategis ini, mulai dari harga yang kompetitif hingga komitmen kerja sama bilateral antara Indonesia dan AS di sektor energi.

BACA JUGA:Menteri Bahlil Rencanakan Pengurangan Impor BBM dari Singapura

“Salah satu yang kita evaluasi adalah impor BBM. Sekitar 54-59 persen berasal dari negara tetangga kita, Singapura,” ujar Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Menurut Bahlil, pemerintah menilai ketergantungan tinggi terhadap satu negara dalam pasokan BBM bisa menjadi risiko di tengah ketidakpastian global.

Ia menyebut harga BBM dari Singapura, Timur Tengah, dan Amerika Serikat relatif tidak memiliki selisih mencolok, sehingga memungkinkan diversifikasi tanpa membebani keuangan negara.

Selain itu, pengalihan ini juga menjadi bagian dari kesepakatan perdagangan yang lebih luas dengan Amerika Serikat.

BACA JUGA:BPH Migas Pastikan Pasokan dan Distribusi BBM Berjalan Lancar

Indonesia telah menjalin perjanjian kerja sama strategis yang mencakup komitmen pembelian berbagai produk energi dari Negeri Paman Sam, termasuk BBM, minyak mentah (crude oil), dan gas elpiji (LPG).

“Kita sudah punya perjanjian dengan Amerika. Salah satu isinya adalah komitmen pembelian produk mereka, termasuk BBM, crude, dan LPG,” jelas Bahlil.

Kebijakan ini bukan semata keputusan unilateral dari Kementerian ESDM. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pun ikut andil.

Sebelumnya dia telah mengungkapkan bahwa delegasi Indonesia telah melakukan pembicaraan intensif dengan perwakilan Pemerintah AS, yakni United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan