Rp 120 Miliar Modal Asing Masuk RI, Sinyal Positif Ekonomi Bangkit 2025?

Rp 120 Miliar Modal Asing Masuk Indonesia, Sinyal Positif Ekonomi Bangkit 2025?--(Antara)
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM – Di tengah dinamika global dan ketidakpastian ekonomi dunia, pasar keuangan Indonesia masih menjadi magnet bagi investor asing.
Bank Indonesia (BI) mencatat adanya arus masuk modal asing senilai Rp 120 miliar ke pasar keuangan domestik selama periode 5 hingga 8 Mei 2025.
Meski nilainya relatif kecil, tren ini menunjukkan sinyal kepercayaan investor terhadap stabilitas makroekonomi Indonesia. Sebagian besar dana asing tersebut mengalir ke pasar Surat Berharga Negara (SBN), yang dianggap sebagai instrumen investasi paling aman di tengah volatilitas global.
Arus Modal Asing Timpang, SBN Diuntungkan
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa investor nonresiden tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 6,88 triliun di pasar SBN.
BACA JUGA:Gelombang PHK Massal Ancam Ekonomi Indonesia, Ini Solusi dari Celios
Namun, arus modal masuk ini diimbangi oleh penjualan bersih dari dua instrumen lainnya, yaitu pasar saham senilai Rp 2,7 triliun, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 4,07 triliun.
“Total net buy modal asing secara keseluruhan mencapai Rp 0,12 triliun atau Rp 120 miliar,” kata Denny dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Beritasatu, Jumat (9/5/2025).
Dengan kata lain, meskipun masih terjadi tekanan di pasar saham dan SRBI, minat terhadap SBN menjadi penopang utama arus masuk modal asing pekan ini.
Akumulasi 2025: SBN Masih Jadi Incaran, Saham Tertekan
Jika dilihat secara kumulatif sejak awal tahun hingga 8 Mei 2025, investor asing membukukan penjualan bersih sebesar: Rp 49,38 triliun di pasar saham, Rp 15,80 triliun di SRBI, sementara pembelian bersih di SBN tercatat sebesar Rp 30,18 triliun.
BACA JUGA:OJK Laporkan Kerugian Dana Scam Capai Rp2,1 Triliun, Rp138,9 Miliar Dana Diblokir
Tren ini menegaskan bahwa meski investor asing menarik dana dari saham dan SRBI, SBN tetap menjadi tujuan utama investasi karena stabilitas dan imbal hasilnya yang menarik.
Indikator Risiko dan Imbal Hasil Turun