Menkes Budi Gunadi Sadikin Ungkap Alasan Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, didampingi sejumlah pejabat, mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024)-Miftahul Hayat-Jawa Pos

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap alasan di balik kesediaan pemerintah Indonesia menjadi lokasi uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC). 

Penjelasan ini muncul menyusul pernyataan Bill Gates yang sebelumnya menyebut Indonesia akan terlibat dalam uji klinis vaksin TBC saat bertemu Presiden Prabowo Subianto pada Rabu, 7 Mei.

Menurut Menkes, vaksin TBC sangat penting mengingat penyakit ini merupakan pembunuh menular nomor satu di Indonesia. Ia menegaskan, seperti halnya pada pandemi Covid-19, vaksin menjadi solusi utama dalam mengendalikan penyebaran penyakit menular.

“Covid bisa dihentikan karena vaksin. Sama halnya dengan cacar dan penyakit menular lainnya. Vaksin itu alat paling efektif, dan itu bukan sekadar opini tapi bukti ilmiah,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam pernyataannya di Istana Kepresidenan, Kamis malam 9 Mei.

BACA JUGA:Penyidik KPK: Peran Firli Bahuri Dinilai Hambat Penangkapan Harun Masiku dan Hasto

BACA JUGA:Kejagung Tak Pandang Bulu: Ikut Bermain di Kasus Korupsi Timah Siap-Siap!

Ia menjelaskan bahwa pengembangan vaksin TBC membutuhkan biaya sangat besar, dan inilah mengapa The Gates Foundation turut mendanainya. Saat ini, vaksin TBC tersebut telah memasuki tahap uji klinis fase 3 (clinical trial level 3), dan Indonesia melihat peluang strategis untuk terlibat dalam proses itu.

“Kenapa kita tertarik jadi lokasi uji klinis tahap tiga? Karena ini memberi kita kesempatan untuk mengetahui sejak awal apakah vaksin ini cocok untuk masyarakat kita,” jelasnya.

Lebih dari itu, Menkes menekankan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam tahap ini bisa membuka jalan untuk mendapatkan hak produksi vaksin. Pemerintah berharap nantinya vaksin bisa diproduksi langsung di dalam negeri, seperti di Bio Farma, sehingga dapat mempercepat distribusi dan efisiensi biaya.

“Setiap tahun ada sekitar satu juta kasus TBC di Indonesia. Artinya, kita perlu vaksin dalam jumlah besar bahkan idealnya 10 kali lipat dari jumlah kasus untuk memastikan perlindungan menyeluruh,” pungkasnya. (jawapos)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan