Industri Media Terpuruk: 1.200 Karyawan Kena PHK, Nico Siahaan Ungkap Penyebabnya

Nico Siahaan soroti banyaknya PHK karyawan di industri media belakangan ini-Istimewa-Instagram @junicosiahaan
BELITONGEKSPRES.COM - Anggota Komisi I DPR RI, Nico Siahaan, mengungkapkan keprihatinannya terkait gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di industri media.
Menurutnya, dampak perubahan pola belanja iklan pemerintah telah menyebabkan media konvensional terpinggirkan dan memicu PHK terhadap sekitar 1.200 jurnalis antara 2023 dan 2024.
"Gelombang PHK ini semakin memperburuk kondisi industri media," ungkap Nico melalui akun Instagramnya pada Jumat, 9 Mei. Ia menyebutkan bahwa perubahan alokasi belanja iklan pemerintah menjadi faktor utama yang membuat media semakin kesulitan bertahan.
Nico mengajak pemerintah untuk hadir dengan kebijakan afirmatif guna mendukung kelangsungan media di tanah air. Salah satunya adalah dengan merumuskan regulasi dan memberikan insentif untuk mendorong inovasi di sektor media.
BACA JUGA:Dukung Proses Hukum, Jokowi Serahkan Ijazah Asli SMA dan S1 ke Bareskrim
BACA JUGA:BGN: Pemerintah Tengah Susun Mekanisme Aggaran Tambahan Rp50 Triliun untuk MBG
"Media harus tetap menjadi pilar demokrasi, tidak tergantung sepenuhnya pada belanja iklan pemerintah. Mereka harus mampu beradaptasi dengan perkembangan digital dan membangun kolaborasi untuk tetap independen," tegasnya.
Menurut Nico, tanpa media yang kuat dan independen, masyarakat bisa kehilangan sumber informasi yang kredibel. Dia pun berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret agar semakin banyak media tidak gulung tikar dan para jurnalis tetap dapat bekerja dengan layak.
"Mari kita jaga keberlanjutan pers, ini bukan hanya masalah jurnalis, tapi tanggung jawab kita bersama. Demokrasi harus tetap terjaga," tutupnya. (beritasatu)