Pengawasan Populasi Anjing Liar di Belitung Diperketat, Dinilai Bahayakan Keselamatan Warga

Wabup Belitung Syamsir (kiri) dan Kepala DKPP Belitung Destika Efenly (kanan) saat menggelar kegiatan rapat program pengendalian populasi anjing liar, Kamis (8/5/2025)--(ANTARA/Apriliansyah)
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung bakal memperketat pengawasan terhadap populasi anjing liar yang berkeliaran di sejumlah wilayah.
Langkah ini diambil menyusul banyaknya laporan masyarakat mengenai potensi bahaya yang ditimbulkan hewan tersebut, mulai dari risiko kecelakaan hingga ancaman penyakit rabies.
Wakil Bupati Belitung, Syamsir, mengatakan bahwa keberadaan anjing liar di ruang publik, terutama di jalan raya, menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Beberapa kasus bahkan melibatkan pengendara motor yang jatuh akibat menabrak atau dihadang anjing di jalan.
BACA JUGA:Kasus Pencurian di Belitung: Residivis Divonis Penjara 40 Hari
"Pengetatan pengawasan ini merupakan respons atas banyaknya masukan dari masyarakat. Ini bukan hal baru, dan laporan soal anjing liar memang terus bermunculan," ujar Syamsir, dilansir dari Antara, Kamis (8/5/2025).
Syamsir menegaskan bahwa pemerintah tidak sedang melakukan pemberantasan anjing liar, melainkan pengendalian populasi melalui pendekatan yang lebih terukur dan humanis.
Pihaknya sudah menggelar rapat awal bersama Forkopimda yang difasilitasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung.
"Langkah pertama yang kami ambil adalah memperkuat sosialisasi kepada para lurah, kepala desa, dan kepala puskesmas untuk mendata dan membedakan mana anjing peliharaan dan mana yang termasuk kategori liar," jelasnya.
BACA JUGA:Kasus Mafia BBM Belitung: IPW Desak Kapolda Babel Periksa Oknum Polisi Ini
Ia mencontohkan salah satu kasus di Desa Air Saga, di mana warga merasa terganggu dan ketakutan akibat dikejar anjing liar, termasuk di sekitar Bundaran Satam dan kawasan pasar.
Menurutnya, dua titik fokus awal pengawasan adalah Bundaran Satam dan kawasan Bandara Internasional H.AS Hanandjoeddin Tanjungpandan.
Syamsir menyebut, keberadaan anjing liar di area bandara sangat membahayakan karena berisiko mengganggu aktivitas pendaratan dan lepas landas pesawat.
“Di sekitar bandara jumlah anjing liar cukup banyak. Ini sangat membahayakan keselamatan penerbangan, karena bisa mengganggu pergerakan pesawat saat mendarat,” tambahnya.