Pemerintah Resmi Tutup 5 BUMN Tak Efisien, Apa Saja?

ILUSTRASI BUMN. (Dok. Jawa Pos)--

BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah Indonesia mengambil langkah besar dalam transformasi sektor usaha negara dengan menutup sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai bagian dari kebijakan reformasi. 

Tujuan utama dari langkah ini bukan hanya efisiensi, tetapi juga untuk menciptakan ekosistem BUMN yang lebih sehat, kompetitif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Selain mengurangi kerugian negara, penutupan BUMN diharapkan menjadi titik awal bagi pengembangan perusahaan negara yang lebih fokus pada sektor-sektor strategis. Ini juga membuka ruang untuk kolaborasi yang lebih kuat antara sektor publik dan swasta.

Berikut beberapa BUMN yang telah resmi ditutup di Indonesia:

1. PT Industri Gelas (Persero)

BACA JUGA:Tertinggi dalam Sejarah, Pemerintah Targetkan 350 Ribu Rumah Subsidi untuk Masyarakat MBR 2025

BACA JUGA:TNI dan Polri Bersinergi Atasi Premanisme berkedok Ormas, Puspom TNI Tindak Oknum TNI Jika Terlibat

Perusahaan produsen kaca ini tutup karena kesulitan bersaing di pasar, biaya produksi yang tinggi, dan peralatan yang sudah usang. Kerugian yang terus menerus membuat perusahaan ini tidak lagi layak dipertahankan.

2. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)

Dulu menjadi penyedia utama tekstil pemerintah, perusahaan ini kalah saing dengan produk impor yang lebih murah. Upaya restrukturisasi yang gagal akhirnya mendorong keputusan untuk membubarkan perusahaan ini.

3. PT Kertas Leces (Persero)

Produksi kertas legendaris ini mengalami kegagalan akibat manajemen yang buruk dan kondisi keuangan yang memburuk, memaksa pemerintah untuk menutupnya agar tidak menambah kerugian lebih lanjut.

4. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)

Maskapai ini terpaksa ditutup setelah bertahun-tahun mengalami kebangkrutan, dengan beban utang besar dan tanpa investor yang dapat menyelamatkannya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan