Pertumbuhan Ekonomi 2025 Didukung Sektor Pertanian dan Konsumsi Domestik
Suasana padatnya lalu lintas saat jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Rabu 5 Februari 2025. Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 meleset dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,2 persen, di mana pertumbuhan hanya mencap-Joanito De Saojoao-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diproyeksikan tetap positif dengan proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh sebesar 4,93%. Optimisme ini didorong oleh pulihnya permintaan dalam negeri dan kontribusi signifikan sektor pertanian yang tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menyebutkan bahwa sektor pertanian memainkan peran besar dalam menopang pertumbuhan pada kuartal pertama 2025, meskipun laju pertumbuhan cenderung moderat.
“Dalam menghadapi tanda-tanda perlambatan ekonomi, percepatan realisasi anggaran menjadi kunci untuk menjaga momentum,” ujarnya, Selasa 6 Mei.
Ia menambahkan bahwa penyerapan anggaran yang sebelumnya lambat di awal tahun, diperkirakan akan mulai berjalan lebih optimal pada kuartal kedua 2025. Hal ini diyakini akan memberikan dorongan tambahan bagi aktivitas ekonomi, khususnya di sektor produktif.
BACA JUGA:Resesi Mengintai, Ini Cara Cerdas Mengelola Keuangan di tengah Perlambatan Ekonomi
BACA JUGA:CIO Danantara Pandu Sjahrir Bertemu Menkeu AS Bahas Kerja Sama Ekonomi
Di sisi lain, peluang dari luar negeri juga terbuka lebar. Andry menilai keanggotaan Indonesia dalam ASEAN dan BRICS memberi kesempatan untuk memperluas ekspor ke negara-negara non-tradisional, sekaligus menjaga kestabilan neraca perdagangan.
“Dengan peluang ekspor yang lebih luas, kita bisa mempertahankan kinerja perdagangan tetap sehat,” tambahnya.
Lebih jauh, Andry menekankan pentingnya sinergi lintas sektor guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
“Kami optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,93% tahun ini, seiring dengan meningkatnya konsumsi domestik dan dukungan fiskal yang lebih kuat sejak pertengahan tahun,” tutupnya. (beritasatu)