BP Haji Sebut Banyak WNI Berangkat ke Tanah Suci Tanpa Visa Resmi Karena Tertipu

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak saat melepas keberangkatan jamaah calon haji Sumatera Utara ke Tanah Suci-BP Haji-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan bahwa banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang berangkat haji tanpa prosedur resmi disebabkan oleh praktik penipuan.

"Sayangnya, banyak masyarakat kita yang tertipu. Mereka menggunakan visa tidak resmi, misalnya visa ziarah," ujarnya dalam sebuah pertemuan di Jakarta, Rabu.

Dahnil menjelaskan bahwa BP Haji telah bekerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mencegah praktik pengiriman jamaah dengan visa non-haji. 

Tujuannya adalah untuk melindungi WNI dari sanksi yang bisa dikenakan oleh Arab Saudi, yang sangat ketat dalam aturan visa haji.

BACA JUGA:Arab Saudi Berlakukan Sanksi Ketat bagi Pelanggar Aturan Ibadah Haji Tanpa Izin

BACA JUGA:Cegah Keterlambatan, Garuda Indonesia Siapkan Satu Pesawat Cadangan untuk Penerbangan Haji

"Pemerintah Saudi memiliki wewenang untuk menghentikan hal ini dengan tidak mengeluarkan visa non-haji," kata Dahnil.

Sebagai upaya pencegahan, BP Haji dan Kementerian Agama (Kemenag) terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak mencoba berangkat haji melalui jalur tidak resmi. 

Dahnil juga berbagi pengalamannya saat berada di Arab Saudi, di mana otoritas setempat memberlakukan aturan ketat terhadap jamaah yang tidak menggunakan visa haji resmi.

"Saat saya di Saudi, bahkan Masjidil Haram dibatasi aksesnya. Hanya pemegang visa haji yang diperbolehkan masuk," tambahnya.

Terkait dengan WNI yang berhasil masuk Saudi dengan visa ziarah, Dahnil mengatakan pihaknya masih menunggu laporan resmi. Di Indonesia, sebanyak 71 orang yang hendak berangkat ke Saudi diamankan oleh pihak kepolisian dan imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta.

"Saya belum mendapatkan data pasti mengenai mereka yang berhasil masuk ke Saudi," pungkas Dahnil. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan