Direktur LIB Sebut Liga 2 Resmi Terapkan Teknologi VAR Musim Depan

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus ketika ditemui awak media pada acara jumpa pers "Club Licensing Cycle 2024/25" di Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2025)-Zaro Ezza Syachniar-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, memastikan bahwa Liga 2 Indonesia musim depan akan sepenuhnya menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR).

“VAR akan digunakan sepenuhnya. Itu sudah dipastikan,” ujar Ferry kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu.

Meskipun penggunaan VAR di Liga 2 bukan hal baru, karena teknologi ini sudah diterapkan pada beberapa pertandingan penting musim ini, seperti perebutan tempat ketiga antara Persijap Jepara dan PSPS, serta final antara PSIM Yogyakarta dan Bhayangkara FC, musim depan VAR akan diterapkan di setiap pertandingan.

Berbeda dengan Liga 2, Liga 1 sudah sepenuhnya menggunakan VAR pada musim ini. Ferry menambahkan bahwa persiapan untuk penerapan VAR di Liga 2 sudah matang, mulai dari pelatihan wasit hingga infrastruktur stadion.

BACA JUGA:Tumbangkan Barcelona 4-3: Inter Milan Amankan Tiket ke Final Liga Champions

BACA JUGA:Madrid Berhasil Gaet Trent Alexander-Arnold, Liverpool Dinilai Gagal Petahankan Aset Berharga

“Wasit sudah melalui seleksi dan pelatihan, begitu juga dengan teknologi VAR yang sudah siap. Bahkan simulator latihan juga sudah datang. Ini berbeda dengan teknologi Hawk-Eye,” jelasnya.

Namun, dari 30 klub yang berlaga di Liga 2, ada tiga klub yang belum memenuhi syarat untuk menggunakan VAR karena masalah stadion.

“Sebagian besar klub sudah memenuhi syarat, hanya ada tiga klub yang belum memiliki stadion yang memenuhi standar VAR,” tambahnya.

Liga 2 musim depan akan diikuti oleh 20 tim, berkurang enam tim dibandingkan musim ini. Dibagi dalam dua grup yang masing-masing beranggotakan 10 tim, setiap klub akan mengetahui nasib mereka, apakah lolos ke Liga 1 atau terdegradasi ke Liga 3, tanpa melalui dua babak seperti musim ini.

Juara grup akan otomatis lolos ke Liga 1, sementara satu slot terakhir akan diperebutkan oleh tim runner-up. 

Tim yang finis di posisi ke-10 di setiap grup akan terdegradasi langsung, sementara tim lainnya yang berada di peringkat sembilan dari masing-masing grup akan bersaing di babak play-off degradasi. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan