Layar Digital Dispenser SPBU Belitung Rusak? Akurasi Takaran BBM Tuai Keluhan Masyarakat

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM – Matinya layar digital pada mesin dispenser BBM di SPBU 24.33479 Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Lesung Batang, Kabupaten Belitung, menuai keluhan masyarakat.

Layar yang seharusnya menampilkan jumlah liter dan total harga pengisian BBM itu tidak menyala, sehingga memunculkan dugaan kerusakan dan kekhawatiran akan potensi ketidaksesuaian takaran.

Menanggapi keluhan tersebut, pihak pengelola SPBU membantah adanya kerusakan pada dispenser. Pengawas SPBU, Kiki, menyatakan bahwa semua alat dalam kondisi baik dan berfungsi normal.

“Gak ada yang rusak, hanya miskomunikasi saja,” tegas Kiki saat ditemui Belitong Ekspres di lokasi SPBU depan Radio BFM Belitung, Selasa (6/5/2025).

BACA JUGA:LKPJ Bupati Belitung 2024, DPRD Belitung Sampaikan Rekomendasi Terkait Kesehatan

BACA JUGA:2 Prajurit Lanud H.AS Hanandjoeddin Purna Tugas, Ini Pesan Haru Danlanud

Terkait dugaan permainan dalam pengisian BBM menggunakan nozzle maupun keraguan atas akurasi angka digital, Kiki kembali menegaskan bahwa semua unit berfungsi dengan baik. “Tidak ada yang rusak,” tegasnya sambil melakukan panggilan telepon di lokasi.

Pantauan Belitong Ekspres di lapangan menunjukkan aktivitas pengisian BBM berjalan normal, dengan sejumlah kendaraan, baik roda dua maupun empat, terlihat mengantre seperti biasa.

Sebelumnya, beredar informasi dari masyarakat bahwa SPBU tersebut diduga tetap beroperasi meski layar yang menampilkan angka digital pada dispenser BBM dalam kondisi tidak berfungsi alias mati.

Bahkan, dalam laporan yang diterima dari masyarakat tersebut disebutkan bahwa pengisian dilakukan menggunakan alat bantu mirip kalkulator untuk menghitung jumlah pembelian.

BACA JUGA:Dorong Berikan Layanan Maksimal Kepada Masyarakat, Komisi III DPRD Belitung Datang Ke PSC 119

BACA JUGA:Satres Narkoba Polres Belitung Kembali Ungkap Kasus Sabu, Tersangka Ditangkap di Kampung Parit

Sumber lain menyebut, jika benar layar angka digital mengalami kerusakan, maka SPBU seharusnya tidak melayani penjualan hingga perangkat diperbaiki.

Ketidaktegasan ini dinilai sebagai bentuk kelalaian dalam pengawasan, yang memunculkan kekhawatiran akan praktik tidak transparan dalam distribusi BBM kepada masyarakat.