Ketua Fraksi PKB DPRD Belitung Desak Pemda Lobi Maskapai, Buka Rute Penerbangan Internasional

Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Belitung, Muhammad Hafrian Fajar--(Antara)
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM – Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Belitung, Muhammad Hafrian Fajar, mendesak pemerintah daerah (pemda) segera melobi pihak maskapai untuk membuka rute penerbangan internasional di Bandara H.AS Hanandjoeddin Tanjungpandan.
Seruan disampaikannya setelah status internasional bandara tersebut dikembalikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) beberapa waktu lalu.
"Sudah saatnya pemerintah daerah turun tangan untuk melobi maskapai-maskapai agar membuka penerbangan internasional ke Belitung," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (3/5/2025).
Kembalinya status Bandara H.AS Hanandjoeddin sebagai bandara internasional dianggap sebagai momentum yang sangat penting, terutama dalam upaya memajukan sektor pariwisata Belitung.
BACA JUGA:Bandara H.AS Hanandjoeddin Kembali Internasional, Pariwisata Belitung Timur Diprediksi Melonjak
Hafrian menjelaskan, pembukaan rute internasional akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara.
"Kehadiran penerbangan internasional akan membuka akses lebih luas, yang pastinya akan menarik lebih banyak wisatawan ke Belitung," lanjutnya.
Menurut Hafrian, langkah konkret yang harus segera diambil adalah melobi maskapai untuk membuka rute penerbangan internasional.
Ditekankannya, meski Bandara H.AS Hanandjoeddin pernah memiliki status internasional, pada tahun 2020 entry point internasional dicabut oleh Kemenhub RI akibat pandemi Covid-19.
BACA JUGA:Status Bandara Internasional Kembali: Saatnya Belitung Berbenah dan Bangkitkan Pariwisata
Pada 2024, status internasional bandara itu kembali dicabut, namun pada tahun 2025, status internasional tersebut telah dikembalikan, membuka peluang besar bagi kebangkitan sektor pariwisata.
"Kembalinya status internasional ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kami berharap Angkasa Pura sebagai pengelola bandara dapat segera berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Customs, Immigration, and Quarantine (CIQ), untuk memastikan persiapan rute internasional berjalan lancar," tambah Hafrian.
Ia juga mengingatkan bahwa sejak 2018 hingga 2020, penerbangan internasional di Pulau Belitung menunjukkan angka pertumbuhan yang positif, dan ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk melanjutkan tren tersebut.
Diharapkan, dengan adanya penerbangan internasional, Belitung dapat semakin dikenal di kancah global sebagai destinasi wisata unggulan, yang tentu saja berpotensi besar dalam mendongkrak perekonomian daerah melalui sektor pariwisata.***