Mengenal Gejala Covid-19 Eris EG.5, Apakah Lebih Berbahaya?

Ilustrasi: Mengenal Gejala Covid-19 Eris EG.5 --Kemenkes RI

BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Mengenal gejala Covid-19 Eris EG.5 penting untuk kalian ketahui. Pasalnya, subvarian baru Covid-19 Eris EG.5 kembali melonjak di beberapa negara termasuk Indonesia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengidentifikasi Covid-19 subvarian baru yang disebut Eris EG.5 ini pada Februari 2023 lalu. Namun WHO menyatakan virus ini memiliki risiko rendah terhadap kesehatan masyarakat.

Selain itu, organisasi kesehetan dunia ini mengungkapkan tidak ada bukti bahwa virus Covid jenis baru tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lain yang sedang beredar saat ini.

Sejak pertama kali muncul, Covid-19 telah bermutasi atau berubah bentuk dan semakin berbeda. Versi genetik baru yang terus bermunculan disebut varian salah satunya EG.5 adalah mutasi dari varian Covid-19 Omicron. 

BACA JUGA:Covid 19 Kembali Meningkat, Positivity Rate di DKI Capai 40 Persen

BACA JUGA:Mewaspadai Melonjaknya Covid di Masa Liburan Akhir Tahun 2023

Menurut WHO, penyakit ini pertama kali terlihat pada Februari 2023 dan kasusnya terus meningkat di negara Eropa. EG.5 dijuluki Eris di media sosial yang diambil  nama dewi dalam mitologi Yunani.

Nama panggilan tidak resmi ini mungkin merupakan kelanjutan dari konvensi WHO yang menggunakan huruf-huruf alfabet Yunani untuk menetapkan label yang sederhana dan mudah diucapkan untuk varian-varian utama.

Sistem penamaan WHO muncul setelah para ahli sepakat bahwa nama ilmiah sulit diingat dan rentan salah pelaporan. Hal ini juga dimaksudkan untuk menghentikan pemberian nama varian berdasarkan negara tempat mereka pertama kali ditemukan.

Dalam penilaian terbarunya, WHO memasukkan EG.5 dan sub-varian yang sangat terkait dengannya, termasuk 5G.5.1.

Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), 5G.5.1 sekarang merupakan satu dari tujuh kasus Covid-19 yang didapat melalui tes di rumah sakit.

BACA JUGA:Kemenkes Ingatkan Masyarakat untuk Melengkapi Dosis Vaksin Booster, Imbas Meningkatnya Kasus COVID-19

BACA JUGA:Covid-19 Melonjak Lagi, Bandara Soekarno-Hatta Kembali Wajibkan Masker

Dr Meera Chand, wakil direktur badan tersebut, mengatakan bukan hal yang tidak terduga melihat munculnya varian baru.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan