Soal Pendalaman Alur Sungai Lenggang, DPRD Beltim Jadwalkan RDP

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Beltim, Heru Indratno-Muchlis Ilham/BE-
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) melalui Komisi I menanggapi serius keluhan nelayan terkait rencana pendalaman alur Sungai Lenggang.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Beltim, Heru Indratno, mengatakan pihaknya telah menerima surat keberatan resmi dari para nelayan dan masyarakat terdampak.
Permasalahan utama yang disampaikan adalah terkait minimnya sosialisasi kepada masyarakat sebelum proyek pendalaman atau normalisasi sungai dimulai.
Heru menjelaskan, dalam sosialisasi terakhir di salah satu desa, terungkap bahwa pengerjaan akan dimulai dari Pulau Melidang menuju muara sungai sepanjang 2,3 kilometer, sebelum melanjutkan ke bagian dalam alur Sungai Lenggang.
BACA JUGA:Aliansi Masyarakat Peduli Belitong Terbentuk, Tegaskan Komitmen Melawan Tambang Laut
"Nelayan merasa keberatan karena mereka merasakan ada hal lain di balik rencana pendalaman alur tersebut, selain sekadar normalisasi sungai," ujar Heru, Senin (28/4/2025) usai mendampingi Ketua DPRD Beltim Fezzi Uktolseja bertemu perwakilan nelayan di DPRD Beltim.
Surat penolakan tersebut sudah diterima DPRD Beltim dan sebagai tindak lanjut, DPRD menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak-pihak terkait.
RDP tersebut rencananya akan dilaksanakan pekan depan dengan menghadirkan pemerintah daerah, pemerintah desa, dan diharapkan juga dihadiri langsung oleh Bupati Beltim.
"Kami ingin mendengar semua penjelasan secara terbuka, mencari solusi atas permasalahan yang ada, dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan kejelasan dan keadilan," tegas Heru.
BACA JUGA:PT GMS Kembali Sosialisasikan Pendalaman Alur Sungai Lenggang, Ini Dampaknya bagi Beltim
BACA JUGA:Tambang Ancam Air Baku, Pemkab Beltim Tegas Larang Aktivitas di Sungai Lenggang
Lebih lanjut, Heru menyebutkan bahwa prioritas pembangunan pemerintah daerah saat ini seharusnya difokuskan pada proyek-proyek strategis seperti pembangunan Kawasan Industri Air Kelik (KIAK) dan pelabuhan ASDP.
Kedua proyek tersebut dinilai lebih berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Beltim ke depan. "Dua hal itu yang harus jadi prioritas, karena menyangkut pengembangan ekonomi daerah," tambahnya.