Hendrya Sylpana

Tips Memulai Karir Profesional, Gen Z Harus Tau

Pengembangan karir. (1Training)--

BELITONGEKSPRES.COM, Sekarang, Gen Z yang sudah memasuki dunia kerja atau berada di tahap akhir masa kuliah. Selanjutnya, tentu saja, mereka akan mengalami perjalanan sebagai profesional muda dengan segala tantangan dan pengalaman yang harus dihadapi.

Oleh karenanya, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan. "Di lingkungan bisnis yang dinamis dan berkembang pesat saat ini, rasanya para pencari kerja perlu menunjukkan skill dan pengalamannya dengan jelas untuk memposisikan diri secara kuat dan unik di hadapan calon perekrut," kata Serla Rusli, LinkedIn Career Expert melalui keterangannya.

Langkah awal yang perlu diperhatikan oleh para profesional muda dalam memulai karir adalah membangun branding profesional mereka. Baik sebagai eksekutif, profesional korporat, pekerja lepas, atau konten kreator, Anda dapat memulai dengan membuat konten dan berbagi pengalaman Anda di platform seperti LinkedIn untuk membangun dan memperkuat citra profesional Anda.

Sementara itu, Tri Ahmad Irfan, yang merupakan bagian dari Gen Z Top Voices LinkedIn Asia Tenggara dan salah satu pendiri startup lokal Indonesia, Lumina, sepakat bahwa kita perlu untuk aktif berjejaring. "Aktif berjejaring online sembari menampilkan branding sangatlah penting untuk menunjukkan kredibilitas dan pengalaman kita kepada koneksi kita yang juga dapat meningkatkan kepercayaan seseorang akan latar belakang kita," tutur Tri.

BACA JUGA:BPS Ungkap Neraca Perdagangan Mencatat Surplus USD 2,41 Juta pada November 2023

BACA JUGA:Kemitraan dengan Tokopedia, TikTok Shop Suntik Dana Rp23,4 Triliun

Caranya, Anda dapat memperbarui Foto Profil (atau video). Foto profil tentunya berperan penting untuk membuat diri Anda dikenal. Sebagai alternatif, di platform seperti LinkedIn, Anda dapat mengaktifkan mode Creator untuk menambahkan Cover Story, yang merupakan cara efektif untuk berbagi lebih banyak tentang diri, tujuan karier, dan soft skill Anda secara autentik. 

Kemudian, update summary Anda. Ini penting karena bagian summary merupakan tempat yang tepat untuk merangkum riwayat profesional Anda dan target karier apa yang Anda cari. Pertimbangkan untuk memasukkan skill dan kata kunci relevan pada deskripsi pekerjaan yang menurut Anda menarik, sehingga meningkatkan visibilitas Anda dalam pencarian perekrut.

Selanjutnya, prioritaskan kegiatan networking. Jaringan yang telah Anda bangun sangat krusial untuk mengembangkan karier Anda, mengingat para profesional yang menggunakan LinkedIn memiliki peluang 4 kali lebih tinggi untuk mendapatkan pekerjaan melalui jaringan mereka. Cara melakukannya pun relatif mudah, seperti mengikuti akun perusahaan, bergabung dalam grup profesional, dan menggunakan metode lainnya yang pada dasarnya bertujuan untuk menjaga hubungan baik Anda.

Terakhir, kembangkan dan tunjukkan skill Anda. Di Indonesia, skill yang diperlukan untuk suatu pekerjaan tertentu telah berubah rata-rata sebesar 21 persen sejak tahun 2015. Dengan perubahan seperti ini, skill dapat berubah hampir 40 persen pada tahun 2025. 

Artinya, kita mungkin akan melihat 3 skill baru sebagai skill teratas untuk suatu pekerjaan di Indonesia. Saat ini, data LinkedIn menunjukkan kesenjangan skill terbesar di Tanah Air terdapat pada kompetensi Data Science, Web Development, dan Desain Grafis.

Berbicara sentimen profesional terhadap AI, hasil survei LinkedIn juga mengungkap sembilan dari 10 Gen Z di Tanah Air mengaku merasa percaya diri saat mendiskusikan AI dan dampaknya terhadap pekerjaan mereka. Namun, seiring meluasnya otomatisasi pekerjaan oleh AI, maka soft skills pun semakin penting.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan