Tunda Bulan Madu Usai Menikah, Gregoria Mariska Langsung Fokus ke All England 2025

Gregoria Mariska Tunjung pemain tunggal putri Indonesia--Dok. PBSI

BELITONGEKSPRES.COM - Baru saja menikmati momen sakral pernikahan dengan Mikha Angelo, Gregoria Mariska Tunjung langsung kembali ke rutinitasnya sebagai atlet. Tidak ada waktu lama untuk bersantai atau bulan madu panjang, karena target besar sudah menantinya di depan mata: All England 2025.

Pada 21 Februari 2025, Gregoria dan Mikha resmi mengikat janji suci di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Namun, tak seperti kebanyakan pasangan baru yang memanfaatkan waktu untuk berlibur bersama, Gregoria harus segera kembali ke lapangan, mempersiapkan diri menghadapi turnamen bulu tangkis bergengsi di Birmingham, Inggris, yang berlangsung pada 11-16 Maret.

Bagi Gregoria, keputusan ini bukan sesuatu yang berat. Sebagai atlet profesional, ia telah lama memahami bahwa komitmen terhadap karier sering kali menuntut pengorbanan di sisi pribadi. Hal ini juga sudah menjadi bagian dari kesepahaman antara dirinya dan sang suami.

“Mikha sangat mengerti aku. Sejak awal kami sudah berbicara tentang kondisi aku sebagai atlet nasional," ujar Gregoria dalam pernyataan resmi PP PBSI, Kamis 27 Februari. "Ada pertandingan-pertandingan yang harus aku ikuti, yang jadwalnya mungkin mengorbankan agenda pribadi."

BACA JUGA:Liverpool Perkasa di Puncak Klasemen, Arsenal Gagal Menempel

BACA JUGA:Endrick Bawa Real Madrid Unggul 1-0 atas Sociedad di Leg Pertama Semifinal Copa del Rey

Sebagai salah satu andalan Indonesia di sektor tunggal putri, Gregoria mendapat dukungan penuh dari tim pelatih dan pengurus PBSI. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, memastikan bahwa persiapan Gregoria menuju All England berjalan sesuai rencana.

“Semua berjalan normal, sesuai komitmen yang telah disepakati dengan pelatih,” kata Eng Hian.

Sementara itu, pelatih kepala tunggal putri, Imam Tohari, menegaskan bahwa Gregoria tetap menunjukkan tekad kuat meskipun waktu persiapan tergolong singkat.

“Saya sudah banyak berbicara dengannya. Saya minta komitmennya karena dia adalah tulang punggung sektor tunggal putri Indonesia. Turnamen ini tinggal beberapa hari lagi, tapi saya yakin dia bisa,” ujar Imam.

Dengan tekad bulat dan dukungan penuh dari orang-orang terdekat, Gregoria kembali ke jalur kompetitifnya. Cinta dan karier berjalan beriringan, membuktikan bahwa seorang atlet perempuan bisa tetap mengejar impiannya tanpa meninggalkan tanggung jawab pribadinya. (jawapos)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan