Di Balik Aromanya yang Khas, Kenali Bahaya Kapur Barus yang Jarang Diketahui

Reporter: Erry Frayudi |

Editor: Erry Frayudi |

Sabtu , 08 Feb 2025 - 18:14

Ilustrasi kapur barus--Freepik

di balik aromanya yang khas, kenali bahaya kapur barus yang jarang diketahui                            belitongekspres.com - kapur barus, atau yang sering disebut kamper, telah lama digunakan sebagai solusi praktis untuk menjaga kesegaran ruangan dan mencegah serangga seperti kecoak serta ngengat. 
aromanya yang khas dan kuat memberikan kesan bersih, menjadikannya pilihan utama bagi banyak orang untuk disimpan di lemari, kamar mandi, hingga area penyimpanan pakaian. namun, apakah kita benar-benar memahami apa yang tersembunyi di balik manfaatnya?
dahulu, kapur barus diekstrak dari pohon kamper, yang secara alami memiliki sifat pengusir serangga. sayangnya, karena permintaan yang tinggi dan efisiensi produksi, banyak kapur barus yang kini dibuat dari bahan sintetis seperti naftalena dan paradichlorobenzene senyawa kimia yang lebih murah namun membawa potensi bahaya kesehatan yang serius.
beberapa penelitian menunjukkan bahwa naftalena dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan. bahkan, lembaga kesehatan internasional telah mengkategorikannya sebagai zat karsinogenik bagi manusia. meski begitu, banyak orang yang masih menggunakan kapur barus tanpa menyadari risiko yang mengintai.
baca juga:dokter ungkap dampak negatif seblak terhadap kesehatan ginjal dan lambung
baca juga:mata juga bisa terbakar sinar uv! kenali bahaya dan cara mencegahnya
risiko kesehatan yang harus diwaspadai
penggunaan kapur barus secara sembarangan dapat menyebabkan berbagai efek negatif pada kesehatan. berikut adalah beberapa bahaya utama yang perlu diperhatikan:
1. iritasi hidung dan mata
menghirup gas yang dihasilkan kapur barus dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan mata, terutama bagi mereka yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap zat kimia.
2. pusing dan mual
aroma menyengat dari kapur barus sintetis dapat memicu sakit kepala, pusing, dan mual, terutama jika digunakan dalam ruangan yang kurang memiliki sirkulasi udara yang baik.
3. iritasi kulit
baca juga:manfaat dan bahaya menggaruk kulit gatal menurut penelitian terbaru yang harus diketahui
baca juga:sering lupa? jangan panik! ini 8 cara ilmiah untuk meningkatkan daya ingat
kontak langsung dengan kapur barus dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, hingga reaksi alergi bagi individu dengan kulit sensitif.
4. kejang
tertelannya kapur barus, terutama oleh anak-anak, bisa menyebabkan kejang dalam waktu kurang dari dua jam setelah konsumsi.
5. anemia hemolitik
paparan jangka panjang terhadap naftalena dapat merusak sel darah merah dan menyebabkan anemia hemolitik, yang ditandai dengan kelelahan ekstrem, kulit pucat, serta gangguan pencernaan.
6 . risiko kematian
dalam kasus yang lebih parah, konsumsi kapur barus dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan organ serius dan berujung pada kematian.
beralih ke alternatif yang lebih aman
baca juga:mana yang lebih baik lari pagi, sore, atau malam? pilih waktu yang tepat!
baca juga:cara ampuh mengatasi gatal akibat terkena banjir, salah satunya pakai minyak kelapa
mengingat berbagai risiko kesehatan yang ditimbulkan, sangat penting untuk mempertimbangkan alternatif yang lebih aman. beberapa opsi yang bisa digunakan sebagai pengganti kapur barus sintetis adalah:

lavender kering atau minyak esensial alami, yang memiliki sifat pengusir serangga dan memberikan aroma menyenangkan.
daun salam atau cengkeh, yang terbukti efektif dalam mencegah bau tidak sedap dan mengusir hama.
arang aktif, yang mampu menyerap kelembapan serta bau tanpa efek samping berbahaya.

menyadari bahaya yang tersembunyi di balik kapur barus sintetis adalah langkah awal untuk melindungi kesehatan diri dan keluarga. dengan memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan dan aman, kita tidak hanya menjaga kesehatan tetapi juga berkontribusi pada gaya hidup yang lebih berkelanjutan. jadi, masihkah anda ingin mempertaruhkan kesehatan demi sekadar kesegaran semu? (jawapos)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 9 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan