Indonesia dan India Sepakat Jalin Kerja Sama Kesehatan Melalui Program Fellowship
Presiden Prabowo Subianto (kiri), Perdana Menteri India Narendra Modi (tengah), dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan). ANTARA/HO--Kemenkes
BELITONGEKSPRES.COM - Indonesia dan India telah sepakat untuk menjalin kerja sama di sektor kesehatan, dengan India berkomitmen memberikan pelatihan langsung bagi tenaga kesehatan Indonesia melalui program fellowship yang menawarkan izin praktik sementara selama satu tahun.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan di bidang-bidang kritis seperti bedah robotik, transplantasi hati, dan manajemen kegawatdaruratan.
Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani kedua negara, sejumlah inisiatif juga disepakati, termasuk pengembangan kapasitas tenaga kesehatan, transfer teknologi farmasi, serta kolaborasi dalam produksi vaksin dan alat diagnostik. Menkes Budi berharap kerja sama ini akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperluas akses masyarakat terhadap layanan medis berkualitas tinggi.
Selama kunjungannya ke RS Apollo di New Delhi, Menkes mengamati efektivitas pelatihan berbasis rumah sakit, yang diharapkan dapat diadopsi Indonesia untuk mempercepat pengembangan dokter spesialis dan subspesialis.
BACA JUGA:Banjir Melanda Bandara Soekarno-Hatta, Jalur Parimeter Utara Ditutup
BACA JUGA:Mahasiswa Palestina Sampaikan Terima Kasih atas Beasiswa Unhan dari Indonesia
Di sisi lain, kerja sama di sektor farmasi juga semakin kuat melalui kolaborasi antara Bio Farma dan Serum Institute of India (SII), yang mencakup produksi dan distribusi alat diagnostik TB laten serta vaksin BCG rekombinan (rBCG). SII berkomitmen untuk menjadikan fasilitasnya sebagai pusat pengembangan solusi pandemi di masa depan.
Di samping itu, Biotis Indonesia bekerja sama dengan Biological E Limited untuk transfer teknologi dalam produksi vaksin anak. Selama fasilitas produksi vaksin di Indonesia sedang dikembangkan, Biological E akan menyediakan pasokan vaksin agar imunisasi anak-anak di Indonesia tetap terjaga.
Salah satu poin penting dalam kesepakatan ini adalah pengakuan kualifikasi tenaga kesehatan dari kedua negara, yang membuka peluang bagi dokter dan perawat untuk bekerja lintas negara, meningkatkan transfer pengetahuan, dan memperluas cakupan layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil di Indonesia.
Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke India pada 24-26 Januari 2025, pertukaran Nota Kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan dilakukan. MoU ini, yang sebelumnya ditandatangani oleh kedua Menteri Kesehatan, menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade.
Presiden Prabowo menekankan bahwa kerja sama strategis di bidang kesehatan merupakan bagian dari visi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara. Dengan implementasi MoU ini, Indonesia dan India optimis dapat menciptakan perubahan signifikan dalam sektor kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional, dan mencerminkan semangat "Gerak Bersama untuk Sehat Bersama" yang terus digaungkan Indonesia. (antara)