Apple Mulai Bangun Pabrik di Batam, Bakal Suplai 65 Persen Kebutuhan AirTag Dunia
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam kegiatan ‘Semangat Awal Tahun 2025’ di Jakarta, Rabu (15/1/2025)-Imamatul Silfia-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah Indonesia mencatat kemajuan signifikan dengan dimulainya pembangunan pabrik vendor Apple di Batam. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyebutkan bahwa pabrik ini akan menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasok global Apple, menyuplai 65% kebutuhan AirTag di seluruh dunia.
“Ini adalah langkah awal yang sangat baik. Vendor ini akan menjadi bagian dari ekosistem global Apple dengan investasi awal senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun. Selain itu, akan tercipta lapangan kerja bagi 2.000 orang di Indonesia,” ungkap Rosan dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 di Jakarta, Rabu.
Rosan juga optimistis nilai investasi tersebut dapat meningkat hingga 10 miliar dolar AS dalam jangka panjang. Ia menegaskan bahwa Indonesia menyediakan iklim investasi yang stabil, terukur, dan penuh kepastian bagi investor.
“Orang yang berinvestasi menginginkan komitmen jangka panjang tanpa kejutan. Itu yang selalu kami tekankan dalam negosiasi,” tambahnya.
BACA JUGA:OJK Ambil Alih Pengawasan Aset Digital, Ini Alasannya
BACA JUGA:Kementerian Perdagangan Usulkan Relaksasi Wajib Pungut untuk Stabilitas MinyaKita
Meskipun pabrik vendor AirTag mulai dibangun, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa produk terbaru Apple, iPhone 16, belum bisa masuk ke pasar Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh belum terpenuhinya syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diatur dalam Permenperin Nomor 29 Tahun 2017.
Menurut Agus, Apple telah mengajukan proposal melalui skema inovasi untuk memenuhi ketentuan TKDN. Namun, usulan Apple masih berada di bawah standar yang ditetapkan berdasarkan empat prinsip berkeadilan, yaitu:
- Perbandingan investasi Apple di negara lain.
- Investasi produsen HKT (handphone, komputer genggam, dan tablet) lain di Indonesia.
- Nilai tambah dan pendapatan yang dihasilkan bagi Indonesia.
- Penyerapan tenaga kerja dalam ekosistem.
BACA JUGA:DJP Lakukan Perbaikan Sistem Coretax untuk Tingkatkan Layanan Pajak
BACA JUGA:Kemenhub Komitmen Perbaiki Layanan Transportasi Publik yang Aman dan Berkeselamatan
“Kami sudah menerima proposal mereka, tetapi angka yang ditawarkan masih di bawah perhitungan teknokratis kami,” jelas Agus.
Langkah Strategis ke Depan
Pembangunan pabrik vendor AirTag di Batam menunjukkan potensi besar Indonesia sebagai basis manufaktur teknologi global. Namun, hambatan pada pemenuhan TKDN untuk produk seperti iPhone 16 mencerminkan perlunya negosiasi lebih lanjut agar manfaat investasi Apple dapat dirasakan secara langsung oleh pasar domestik.
“Prioritas kami adalah memastikan investasi Apple tidak hanya berorientasi ekspor, tetapi juga membawa dampak ekonomi langsung bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Agus.