Pemecatan Shin Tae-yong Jadi Pemberitaan di Media Korea Selatan

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mengawasi para pemainnya dalam latihan resmi jelang pertandingan melawan Timnas Australia pada laga kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung Karno, Sen-Hafidz Mubarak A/app/am-ANTARA FOTO

BELITONGEKSPRES.COM - Beberapa media di Korea Selatan melaporkan bahwa PSSI telah memecat Shin Tae-yong (STY) dari posisinya sebagai pelatih tim nasional Indonesia pada Senin.

Dalam berita yang ditayangkan oleh Yonhap News, perhatian tertuju pada perbedaan nasib antara dua pelatih asal Korea Selatan setelah Piala AFF 2024. "Satu pelatih asal Korea Selatan meraih gelar juara, sementara pelatih lainnya dipecat setelah turnamen sepak bola Asia Tenggara berakhir," tulis Yonhap.

Kim Sang-sik, pelatih tim Vietnam, berhasil membawa timnya meraih juara Piala AFF 2024 dengan kemenangan agregat 5-3 atas Thailand di final pada 5 Januari. Di sisi lain, Shin Tae-yong harus menghadapi kenyataan pahit setelah Indonesia tersingkir di fase grup, menempati posisi ketiga di grup B.

Media Nate menggambarkan pemecatan Shin sebagai berita yang 'mengejutkan', mengingat pelatih tersebut telah mencetak beberapa prestasi penting untuk sepak bola Indonesia, termasuk membawa timnas ke babak 16 besar Piala Asia 2024 dan melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia.

BACA JUGA:Alasan PSSI Pilih Pelatih Baru dari Belanda untuk Timnas Indonesia

BACA JUGA:Persija Jakarta Datangkan Bek Asal Brasil Pablo Andrade

Selain itu, outlet media Korea Selatan lainnya menyoroti bahwa pemecatan STY merupakan konsekuensi dari kekecewaan atas hasil Indonesia di Piala AFF 2024. KBS melaporkan, "Shin Tae-yong mendapat kritik tajam setelah timnya tersingkir sebelum semifinal di Piala AFF 2024, yang sering disebut sebagai 'Piala Dunia Asia Tenggara'."

Dikabarkan bahwa meski Shin menggunakan skuad pemain di bawah usia 23 tahun, keraguan mengenai kepemimpinannya mulai muncul, yang berujung pada pemecatannya.

Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa keputusan untuk mengakhiri kontrak dengan Shin sebenarnya sudah dipertimbangkan sejak tiga bulan lalu, sebelum pertandingan melawan China di Stadion Pemuda Qingdao pada 15 Oktober 2024. Erick mengungkapkan bahwa saat itu ia ingin segera memutuskan kontrak Shin, tetapi merasa waktunya tidak tepat karena padatnya jadwal pertandingan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

"Rasa ketidakpuasan ini sudah mulai muncul sejak pertandingan, bahkan mungkin sebelum Indonesia menghadapi China, tetapi waktu itu terlalu dekat," ungkap Erick dalam jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta, pada hari yang sama. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan