Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan Jadi Program Prioritas di Pemerintahan Prabowo pada 2025
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman -Dok. Humas Kementan-
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen besar terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas utama dalam alokasi anggaran pemerintah pada 2025.
Dengan total belanja negara sebesar Rp3.621,3 triliun naik 8,9% dibandingkan APBN 2024 anggaran ini diarahkan untuk berbagai program strategis.
Sebagian besar anggaran pemerintah pusat, sebesar Rp2.701,4 triliun, akan difokuskan untuk mendukung program prioritas, termasuk bidang ketahanan pangan. Salah satu program unggulan yang akan diluncurkan adalah Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan memberikan akses pangan sehat dan bergizi kepada masyarakat.
Selain itu, pemerintah berkomitmen menciptakan lumbung pangan nasional di berbagai tingkat pemerintahan, mulai dari kabupaten hingga desa.
BACA JUGA:Bapanas Pastikan Beras Premium Lokal Bebas PPN 12 Persen
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Tekan Pendapatan Perusahaan Pembayaran Elektronik
Menkeu juga mendorong percepatan realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2025 agar manfaat program dapat dirasakan masyarakat sejak awal tahun. Dalam konteks ini, alokasi anggaran sebesar Rp139,4 triliun telah ditetapkan untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa total anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2025 sebesar Rp29,37 triliun, di mana Rp23,61 triliun diarahkan untuk program swasembada pangan. Strategi swasembada mencakup dua pendekatan utama: intensifikasi melalui optimalisasi lahan rawa (Oplah) dan ekstensifikasi dengan mencetak sawah baru.
Program cetak sawah telah berjalan di berbagai wilayah seperti Merauke, Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, pemerintah juga membentuk brigade swasembada pangan yang terdiri dari petani milenial. Brigade ini akan mengelola lahan seluas 200 hektare dengan dukungan hibah berupa mekanisasi pertanian, benih, pupuk, dan pendampingan senilai Rp3 miliar per brigade.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Wapres Gibran dan Mentan Amran Serahkan Bantuan Rp 20 Miliar untuk Petani
BACA JUGA:Petrokimia Gresik dan Kejati Jatim Perkuat Sinergi untuk Swasembada Pangan
Mentan menargetkan produksi padi mencapai 32,83 juta ton pada 2025, selain peningkatan produksi jagung dan komoditas strategis lainnya. Ia optimis program swasembada pangan sesuai dengan visi Presiden dapat tercapai dalam waktu cepat.
Ekonom Senior IPB University, Prof. Firdaus, mendukung optimisme pemerintah terkait swasembada pangan, khususnya untuk beras dan jagung.