BGN RI Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Bebas Biaya Tambahan
Petugas saat sedang mempersiapkan makanan bergizi gratis untuk didistribusikan kepada para siswa di sekolah. -Badan Gizi Nasional.-ANTARA/HO
BELITONGEKSPRES.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah kembali menjadi sorotan setelah isu pungutan biaya di salah satu sekolah viral di media sosial. Badan Gizi Nasional (BGN) RI dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa program ini sepenuhnya gratis tanpa biaya tambahan apa pun.
Dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Selasa, Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BGN RI, Lalu Muhammad Iwan Mahardan, menyatakan bahwa program MBG dirancang untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses nutrisi yang mendukung tumbuh kembang mereka. “Program ini hadir tanpa pungutan, termasuk pembelian wadah makan atau biaya lainnya. Kami ingin menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah membantu, bukan membebani,” ujar Lalu Iwan.
Program ini, lanjutnya, dirancang dengan prinsip pemerataan dan aksesibilitas, memastikan tidak ada siswa yang merasa terkucilkan atau terbebani. BGN juga berkomitmen untuk mengawasi pelaksanaan program secara ketat demi menjaga integritasnya.
Presiden RI Prabowo Subianto menjadikan MBG sebagai salah satu program prioritas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Lalu Iwan menambahkan, jika masyarakat menemukan oknum yang mencoba mengambil keuntungan dari program ini, BGN siap menindaklanjuti laporan tersebut.
BACA JUGA:Sekjen PDIP Jadi Tersangka Suap, KPK Cegah Hasto ke Luar Negeri
BACA JUGA:Kemensos Bersama BKN Hadirkan Tes Berbasis AI Pertama untuk ASN Disabilitas Netra
“Integritas program ini adalah tanggung jawab bersama. Mari kita pastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh anak-anak kita demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.
Selain fokus pada anak sekolah, program ini juga menyasar ibu hamil dan balita sebagai bagian dari strategi percepatan penurunan stunting. BGN bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan manfaat program dapat dirasakan hingga pelosok negeri.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati, menyoroti dampak luas program MBG pada rantai nilai pangan (food value chain). “Program ini tidak hanya membagikan makanan, tetapi juga menggerakkan sektor hulu seperti petani, peternak, nelayan, hingga industri pengolahan dan UMKM. Dampaknya sangat signifikan terhadap perekonomian masyarakat,” jelas Vivi.
Ia juga menambahkan bahwa MBG berkontribusi pada peningkatan prestasi siswa, kehadiran di sekolah, serta pengurangan angka putus sekolah. Di sisi lain, program ini turut meningkatkan kesejahteraan petani, pelaku UMKM, dan masyarakat miskin melalui penciptaan lapangan kerja.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, MBG tidak hanya menjadi upaya meningkatkan gizi generasi muda, tetapi juga langkah strategis dalam mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan. (ant)