Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

KN Ganesha, 'Dewa Rakyat' untuk Operasi SAR Sumatera

Perwira KN Ganesha (SAR-105) melakukan pemetaan alur kapal dari Padang Sumatera Barat menuju ke Sibolga, Sumatera Utara dalam pelayaran operasi SAR darurat bencana di perairan Bengkulu, Rabu (3/12/2025)-M Riezko Bima Elko Prasetyo-ANTARA

Tidak ada kata terlambat untuk tujuan kemanusiaan. Apalagi menyelamatkan mereka yang sedang dirundung kemalangan hingga otaknya tidak tahu bagaimana cara menghentikan tetesan air mata.

Hati siapa yang tak terpanggil melihat hari-hari ini, tangisan anak di Sumatera Barat yang kehilangan ibunya, seorang ayah di Sumatera Utara yang menangis sesenggukan  karena buah hatinya tidak diketahui keberadaannya. Atau saat melihat seorang petugas terlatih di Aceh menjerit karena tak kuasa lagi menahan kesedihan melihat tubuh-tubuh saudara mereka yang telah dingin dan membiru itu belum jua dikembalikan kepada keluarganya.

Dalam situasi genting inilah, Basarnas mengirimkan Kapal Negara (KN) Ganesha (SAR-105) sebagai kekuatan tambahan yang lengkap dengan muatan logistik makanan, obat-obatan, dan tim regu penyelamat.

Di tengah eskalasi laporan korban banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh sejak 25 November, kapal andalan Basarnas itu kini menjadi salah satu tumpuan utama dalam misi pencarian dan pertolongan yang kian dikejar waktu.

Kapal berukuran lebih dari 60 meter itu menyandang fungsi sebagai pos bergerak SAR yang mampu mengevakuasi, menyalurkan logistik, hingga pencarian korban di kawasan pesisir yang akses jalannya terputus.

BACA JUGA:Ketika Listrik Gantikan Letih Para Penarik Becak Lansia

Dengan kemampuan jelajah panjang, Ganesha menjadi “jembatan air” yang menghubungkan wilayah terdampak yang setidaknya sudah sembilan hari terisolasi akibat cuaca ekstrem dan kerusakan infrastruktur.

Deru mesin ganda Ganesha memecah kesunyian bersiap untuk memulai misinya dari Dermaga Inggom, Tanjung Priok, Jakarta, begitu rangkaian laporan bencana dari Sumatera meningkat dalam waktu singkat.

Dalam tempo kurang dari enam jam setelah perintah operasi diterbitkan Kepala Basarnas Mohammad Syafii, kapal sudah bergerak meninggalkan perairan Ibu Kota Jakarta dengan membawa personel penyelamat, tim medis, perlengkapan komunikasi darurat, serta paket logistik tambahan untuk daerah terisolasi.

Diawaki 16 kru dari Kantor SAR Jakarta, Ganesha mengangkut sebanyak 43 potensi SAR termasuk empat pewarta nasional, dan 21 penyelamat dari Kantor SAR Jakarta, Bandung, dan Banten.

Kapal lepas jangkar dari Tanjung Priok, Jakarta Selasa (2/12) pagi dan mulai pelayaran 37 jam menuju Pelabuhan Teluk Bayur di Padang, Sumatera Barat, dan kemudian bertolak ke Sibolga, Sumatera Utara.

Suasana dek penumpang cukup hangat. Semua potensi SAR membaur berbagi kisah dan pengalaman dengan dialeg khas daerah masing-masing. Ada orang Sunda, Jawa, Betawi, dan bahkan kebarat-baratan ala anak gaul Jakarta Selatan. Namun, kisah pilu korban bencana dan keinginan untuk menolong tetap menjadi topik utama.

BACA JUGA:Harapan di Tengah Program MBG di Perbatasan NKRI

Selepas sholat maghrib berjamaah doa-doa selamat dilantunkan untuk memperoleh ridho dari sang Ilahi. Hingga gelap dan angin malam yang kian deras menghentikan aktivitas, mereka dengan tertib mengambil tempat tidur senyamannya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan