Wajah Baru TNI Satu Tahun di Bawah Kepemimpinan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kedua kanan) melaksanakan inspeksi pasukan pada Upacara HUT ke-80 TNI di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2-Dhemas Reviyanto-ANTARA FOTO
Walau demikian, pihak Mabes TNI mengaku belum semua prajurit mendapatkan seragam itu. Penyebaran akan dilakukan secara bertahak ke seluruh markas.
Dilibatkan dalam MBG
Saat ini TNI sudah mulai diterjunkan untuk berperan dalam menyediakan makan bergizi gratis untuk siswa sekolah. Bahkan bisa dibilang, TNI menjadi salah satu lembaga paling pertama yang menggenjot sumber dayanya untuk menggulirkan program MBG ke masyarakat.
BACA JUGA:Pegadaian Wujudkan Inklusi Keuangan Lewat Agen dan Layanan Digital
Baik TNI AD, AL, maupun AU sudah memilik dapur makanan bergizi, yang sekarang menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Salah satu yang paling pertama yakni TNI AU yang mengerahkan lanud di seluruh Indonesia untuk membangun dapur bergizi gratis pada November 2024, lalu.
Kala itu, beberapa lanud utama pun dipilih menjadi pilot project pembangunan dapur. Salah satunya yakni Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Dapur binaan TNI AU itu diproyeksikan dapat memproduksi 3.000 sampai 4.000 porsi makanan setiap hari untuk disebarkan ke sekolah di sekitar kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Tentunya, dalam proses pengolahan bahan makanan diawasi betul oleh pihak Badan Gizi Nasional (BGN) demi menjaga kualitas pangan
Hingga saat ini, TNI masih rajin membangun SPPG baru dan mengoperasikan SPPG yang sudah ada dengan maksimal.
Ketahanan pangan
Selain mengelola makanan, TNI juga merambah ke wilayah pertanian dengan tujuan untuk memperkuat ketahanan pangan negara.
BACA JUGA:Tanjung Verde: Dari 'Akar Rumput' ke Piala Dunia 2026
Beberapa upaya yang dilakukan seperti memerintahkan prajurit untuk mengelola lahan-lahan tidur untuk dijadikan perkebunan skala kecil, sedang, hingga besar.
TNI AU dan TNI AD menjadi pihak yang terlihat paling sering melakukan hal ini. Dalam program ini, prajurit akan memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar tentang tata cara pengelolaan lahan dan perkebunan.
Semua bekal seperti alat pertanian dan pupuk disediakan sepenuhnya oleh TNI. Setelah berhasil panen, hasilnya bisa dinikmati langsung oleh masyarakat sekitar ataupun dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian warga.
Yang terbaru, TNI AD baru saja memiliki 100 Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) untuk disebar di seluruh wilayah, terutama di kawasan rawan konflik seperti Papua.