10 Makanan Penyebab Obesitas yang Diam-Diam Bikin Berat Badan Naik Cepat

Reporter: Erry Frayudi |

Editor: Erry Frayudi |

Sabtu , 04 Oct 2025 - 18:45

Ilustrasi makanan olahan yang bisa menyababkan obesitas--freepik

Konsumsi garam berlebih membuat tubuh menahan cairan, yang menambah berat badan semu sekaligus memperburuk metabolisme.

Alternatif: pilih sumber protein segar seperti ikan, tempe, atau tahu.

7. Soda

Satu kaleng soda (350 ml) mengandung hingga 39 gram gula, atau 78% dari kebutuhan harian orang dewasa.

Konsumsi rutin menyebabkan penumpukan lemak, terutama di area perut.

Langkah bijak: ganti dengan air putih, teh tanpa gula, atau infused water agar berat badan tetap stabil.

8. Jus Kemasan

Jus kemasan sering dikira sehat, padahal mengandung tambahan gula tinggi dan hampir tanpa serat.

Tanpa serat, tubuh cepat lapar kembali sehingga konsumsi kalori meningkat.

Saran: buat jus segar dari buah asli tanpa tambahan gula, atau makan buah utuh agar seratnya tetap utuh.

9. Minuman Boba

Teh boba mengandung gula dan karbohidrat tinggi dari susu, sirup, serta bola tapioka.

Satu gelas bisa mencapai 300–500 kalori, terutama dari gula fruktosa.

10 makanan penyebab obesitas yang diam-diam bikin berat badan naik cepat                            belitongekspres.com - obesitas bukan cuma soal penampilan, tapi persoalan serius yang bisa memicu sederet penyakit kronis—mulai dari diabetes, kolesterol tinggi, hingga gangguan jantung.
penyebabnya sering kali sederhana: pola makan buruk dan konsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan kalori tanpa kendali.
untuk menjaga berat badan ideal, mengenali daftar makanan penyebab obesitas adalah langkah awal yang penting. menurut hellosehat dan halodoc, inilah sepuluh makanan dan minuman yang paling sering jadi biang keladi kenaikan berat badan.
1. gorengan
gorengan jadi penyumbang kalori tersembunyi paling umum. satu potong saja bisa memuat ratusan kalori dari minyak jenuh yang diserap selama proses penggorengan.
baca juga:makanan penghilang sakit kepala: solusi alami redakan migrain tanpa obat
baca juga:bedakan gerd dan maag: gejala, komplikasi, dan cara mengobati
selain menaikkan berat badan, konsumsi rutin gorengan juga meningkatkan kadar kolesterol jahat (ldl) yang memicu penyakit jantung.
tips sehat: batasi satu hingga dua potong per hari, atau ganti dengan olahan panggang dan rebus.
2. bolu dan kue manis
bolu, terutama yang dilapisi krim, adalah kombinasi sempurna antara gula dan lemak jenuh. dalam 100 gram bolu cokelat, terkandung hampir 400 kalori—cukup untuk memenuhi setengah kebutuhan energi harian ringan.
konsumsi berlebihan mempercepat penumpukan lemak tubuh dan lonjakan gula darah.
solusi: nikmati sesekali dalam porsi kecil, bukan sebagai camilan harian.
3. es krim
satu porsi es krim (66 gram) bisa mengandung 14 gram gula dan 7 gram lemak jenuh, setara dengan hampir 30 persen kebutuhan gula harian.
kombinasi manis dan lemak ini mempercepat akumulasi kalori, terutama bila dikonsumsi setiap hari.
alternatif sehat: pilih yogurt beku rendah lemak atau es krim berbasis buah tanpa tambahan gula.
baca juga:dokter sebut donor darah rutin bisa turunkan risiko jantung dan stroke
baca juga:nyeri dada setelah olahraga: jantung, otot, atau asam lambung?
4. donat
donat bukan hanya manis, tapi juga penuh lemak trans dari proses penggorengan.
adonan tepung, mentega, dan topping gula menjadikannya salah satu camilan paling tinggi kalori.
solusi praktis: konsumsi hanya sesekali, pilih topping tanpa glaze atau gula tabur untuk mengurangi kalori.
5. daging merah berlemak
daging merah mengandung protein tinggi, tapi juga sarat lemak jenuh yang memicu obesitas dan kolesterol tinggi bila dikonsumsi berlebihan.
perhatikan bagian daging: semakin banyak lemak putih yang terlihat, semakin tinggi kadar lemaknya.
tips: pilih bagian tanpa lemak (lean meat) dan batasi porsinya maksimal dua kali seminggu.
6. makanan olahan
sosis, nugget, dan daging kalengan mengandung garam, lemak jenuh, serta pengawet dalam jumlah besar.
konsumsi garam berlebih membuat tubuh menahan cairan, yang menambah berat badan semu sekaligus memperburuk metabolisme.
alternatif: pilih sumber protein segar seperti ikan, tempe, atau tahu.
baca juga:bahaya duduk terlalu lama: ini dampaknya dan cara mencegahnya
baca juga:neurorestorasi: metode medis modern untuk pulihkan otak dan tubuh pasca stroke
7. soda
satu kaleng soda (350 ml) mengandung hingga 39 gram gula, atau 78% dari kebutuhan harian orang dewasa.
konsumsi rutin menyebabkan penumpukan lemak, terutama di area perut.
langkah bijak: ganti dengan air putih, teh tanpa gula, atau infused water agar berat badan tetap stabil.
8. jus kemasan
jus kemasan sering dikira sehat, padahal mengandung tambahan gula tinggi dan hampir tanpa serat.
tanpa serat, tubuh cepat lapar kembali sehingga konsumsi kalori meningkat.
saran: buat jus segar dari buah asli tanpa tambahan gula, atau makan buah utuh agar seratnya tetap utuh.
9. minuman boba
teh boba mengandung gula dan karbohidrat tinggi dari susu, sirup, serta bola tapioka.
satu gelas bisa mencapai 300–500 kalori, terutama dari gula fruktosa.
batas aman: konsumsi hanya sesekali, dan pilih varian tanpa topping ekstra.
baca juga:sakit dada saat tarik napas? bisa jadi kostokondritis, yang sering disangka sakit jantung
baca juga:dokter anak india: hindari garam dan gula pada bayi, ini risikonya
10. kopi susu
kopi hitam sebenarnya rendah kalori, tapi tambahan krimer, gula, dan whipped cream mengubahnya jadi bom kalori.
satu gelas kopi susu manis bisa menambah lebih dari 100 kalori, apalagi bila diminum setiap hari.
solusi: ganti dengan kopi hitam atau gunakan susu rendah lemak dan sedikit madu sebagai pemanis alami.
obesitas tidak muncul dalam semalam. ia adalah hasil dari kebiasaan makan yang salah dan kurangnya pengendalian porsi.
hindari makanan tinggi gula, lemak, dan kalori yang bisa memicu kenaikan berat badan tanpa disadari.
pola makan seimbang, olahraga rutin, tidur cukup, dan manajemen stres tetap menjadi fondasi utama menjaga berat badan ideal.
dengan mengontrol jenis makanan, anda bukan hanya menghindari obesitas, tapi juga menjaga jantung, gula darah, dan kualitas hidup tetap sehat di jangka panjang. ***

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 5 Oktober 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan