Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Bukti Mewujudkan Ekonomi Berkeadilan Tanpa Tambang, Pertanian dan Pariwisata Jadi Andalan

Sejumlah turis asing bersama pelatih selancar lokal berjalan menuju laut untuk bermain papan selancar di Pantai Selong Belanak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat--(ANTARA/Sugiharto Purnama)

Nusa Tenggara Barat juga memiliki kantung-kantung ekonomi kreatif yang merepresentasikan kekayaan budaya dan kearifan lokal. Di Kabupaten Lombok Tengah, terdapat Desa Sukarara sebagai sentra tenun tradisional yang diwariskan turun-temurun. 

BACA JUGA:Ekonomi Stabil, Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia Capai 146,54 Juta Orang per Agustus 2025

Di Desa Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, masyarakat setempat menggantungkan hidup dari kerajinan gerabah tanah liat yang bernilai seni tinggi. Sementara di Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, para pengrajin kapal tetap setia mempertahankan tradisi pembuatan perahu pinisi, warisan teknik maritim yang telah dikenal sejak berabad-abad.

Namun, potensi besar tersebut belum mendapatkan sorotan yang sepadan. Destinasi alam masih mendominasi citra pariwisata NTB, mulai dari Gili Trawangan yang eksotis, jalur pendakian Gunung Rinjani dan Gunung Tambora, hingga pengalaman berenang bersama hiu paus di Teluk Saleh atau menyaksikan balapan di Sirkuit Mandalika. Akibatnya, wisata berbasis budaya dan ekonomi kreatif kerap menjadi pelengkap, bukan daya tarik utama.

Untuk mengubah kondisi ini, pemerintah perlu membangun ekosistem wisata yang menempatkan manusia sebagai pelaku utama dan identitas lokal sebagai roh utama pengelolaan ekonomi kreatif. Setiap produk dan atraksi budaya harus diperlakukan sebagai narasi hidup yang menggambarkan perjalanan sejarah dan nilai-nilai masyarakat NTB.

Pendekatan semacam ini akan menghadirkan pengalaman wisata yang lebih otentik, berkarakter, dan berkelanjutan, di mana wisatawan tidak sekadar datang untuk berfoto. Tetapi ikut memahami dan merasakan makna di balik setiap karya tenun, setiap guratan gerabah, dan setiap papan kayu yang disusun menjadi kapal pinisi. Narasi budaya inilah yang dapat menjadi pembeda kuat antara NTB dan destinasi wisata lainnya di Indonesia. (Antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan