Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Prabowo Pastikan Indonesia Jadi Negara Ramah Investasi Bagi Investor Global

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat peresmian pabrik petrokimia Lotte Chemical Indonesia di Kota Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025)-Muhammad Bagus Khoirunas/foc.-ANTARA FOTO

BELITONGEKSPRES.COM - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan Indonesia berkomitmen menjadi negara ramah investasi, menciptakan iklim bisnis aman, adil, dan bersahabat bagi investor global maupun domestik. 

Pernyataan ini disampaikan saat meresmikan pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, sebagai bukti nyata dorongan pemerintah untuk menarik investasi strategis dan memperkuat daya saing industri nasional.

Menurut Prabowo, kehadiran investasi asing merupakan bentuk kepercayaan dunia terhadap Indonesia dan bukti bahwa negara memiliki prospek ekonomi yang kuat. “Mereka percaya sama kita di sini. Mereka beri manfaat kepada kita dan kita harus amankan. Tidak boleh ada unsur yang mengganggu. Kita terima dengan hati dan tangan terbuka,” ujarnya.

Presiden menekankan kepastian hukum sebagai fondasi utama untuk menarik investor. “Tegakkan hukum. Harus ada rule of law, kepastian hukum. Ini menimbulkan kepercayaan dan trust dari mana saja,” kata Prabowo.

BACA JUGA:Realisasi Investasi Kuartal III 2025 Capai Rp491,4 Triliun, Serap 696 Ribu Tenaga Kerja

BACA JUGA:Dorong Investasi, Luhut Sarankan Purbaya Kucurkan SAL Rp50 Triliun per Tahun ke INA

Proyek Lotte Chemical Indonesia New Ethylene (LINE) adalah pabrik naphtha cracker pertama di Indonesia dalam 30 tahun terakhir, dengan nilai investasi 3,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp62,4 triliun. Proyek strategis nasional ini mendukung visi Presiden untuk memperkuat hilirisasi industri, mengurangi ketergantungan impor, dan meningkatkan daya saing ekspor produk kimia dasar.

Pabrik LINE akan memproduksi berbagai bahan baku petrokimia untuk industri otomotif, plastik, elektronik, dan alat kesehatan. Fasilitas ini dibangun oleh LCI, yang berdiri pada 2016 dengan mayoritas kepemilikan Lotte Chemical Corp.

Tahapan proyek mencakup akuisisi lahan pada 2016, peletakan batu pertama 2018, penandatanganan MoU dengan pemerintah 2022, hingga penyelesaian konstruksi utama Maret 2025 dan target operasi komersial Oktober 2025.

LCI diproyeksikan mampu meraih pendapatan hingga 2 miliar dolar AS per tahun, dengan 70 persen untuk pasar domestik dan sisanya ekspor. Proyek ini diperkirakan memberikan substitusi impor senilai 1,4 miliar dolar AS per tahun dan potensi ekspor 600 juta dolar AS per tahun. 

Selama konstruksi dan operasional, proyek menyerap sekitar 40.000 tenaga kerja langsung maupun tidak langsung serta mendorong transfer teknologi dan peningkatan kapasitas SDM lokal.  (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan