Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Purbaya Kritik Sistem Pajak Digital Coretax: Kayak Buatan Anak SMA

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan rencana pemutihan tunggakan BPJS Kesehatan untuk warga miskin, Rabu (22/10/2025)-Nanda Prayoga-JawaPos.com

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali jadi sorotan usai melontarkan kritik tajam terhadap sistem pelaporan pajak digital Coretax. Ia menyebut kualitas sistem tersebut jauh di bawah standar yang seharusnya, bahkan menilai hasil kerjanya setara dengan proyek pelajar sekolah menengah. 

Menurut Purbaya, kondisi ini menunjukkan lemahnya pengawasan dalam proyek digitalisasi pajak nasional yang seharusnya menjadi tulang punggung sistem keuangan negara.

Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 24 Oktober, Purbaya mengungkapkan bahwa tim internal Kemenkeu telah memeriksa kode sumber Coretax dan menemukan banyak kejanggalan teknis. “Begitu tim saya lihat source code-nya, komentarnya lucu. Mereka bilang, ini kayak buatan programmer tingkat baru, lulusan SMA. Jadi yang ngerjain ini bukan orang jago-jago,” ujarnya.

Ia menegaskan, Kemenkeu kini tengah menyiapkan langkah konkret untuk memperbaiki sistem tersebut. Namun, upaya itu belum bisa dilakukan penuh karena masih terikat kontrak dengan perusahaan asal Korea Selatan, LG, yang menjadi pengembang utama Coretax. 

BACA JUGA:Purbaya Gandeng Hacker Lokal Perbaiki Sistem Coretax, Tanpa Bebani APBN

BACA JUGA:Kemenkeu Imbau Wajib Pajak Segera Aktivasi Akun Coretax untuk Pelaporan SPT 2025

“Saya bilang sebulan bisa selesai, tapi karena terkendala kontrak, kita belum bisa masuk. Ini dibangun empat tahun dengan segala macam kendala. Tapi saya yakin, begitu diserahkan ke kita, Januari–Februari nanti sudah bisa beres,” tegas Purbaya.

Saat ini, tim ahli teknologi yang direkrut Kemenkeu baru diberi akses terbatas untuk mengaudit sistem tanpa bisa mengubah struktur kode yang ada. Audit ini bertujuan menemukan akar masalah dan memastikan tidak ada celah keamanan yang bisa mengganggu operasional pajak nasional.

Dalam pernyataannya, Purbaya juga menyinggung keras kualitas kontraktor asing yang kerap dianggap lebih unggul dari pihak lokal. Ia menilai, anggapan tersebut sudah seharusnya dikoreksi karena tidak selalu sejalan dengan kenyataan di lapangan. 

“Memang Indonesia ini sering dikibulin asing. Begitu dengar nama luar negeri, apalagi Korea, langsung terkesima. Tapi ingat, di K-pop mereka jago, di film dan musik juga, tapi urusan programming beda cerita,” sindirnya.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Janji Bereskan Coretax DJP dalam Sebulan

BACA JUGA:Target Penerimaan Pajak 2026 Sebesar Rp2.357 Triliun, IKPI Dukung Digitalisasi Lewat Coretax DJP

Purbaya juga menyoroti pemborosan dalam pembangunan infrastruktur Coretax. Menurutnya, perangkat keras dan sistem keamanan yang digunakan sudah terlalu berlebihan dan tidak seimbang dengan kebutuhan. 

“Pajak sudah serius banget belanja untuk Coretax. Hardware-nya kuat, security-nya malah overkill, mahal, ribet, dan sebagian sudah usang. Banyak yang nggak perlu sebenarnya,” ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan