Menaker Yassierli Tekankan Aspek Pemerataan dalam Program Magang Nasional 2025
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan tanggapan kepada awak media di sela-sela acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Sabtu (11/10/2025)-Arnidhya Nur Zhafira/aa-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan, pemerataan menjadi prinsip utama dalam pelaksanaan program Magang Nasional 2025. Program ini bukan hanya bertujuan memperluas kesempatan kerja bagi lulusan baru, tetapi juga memastikan peluang magang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia dan lintas sektor industri.
“Rule pertamanya adalah kita ingin ada pemerataan, baik lintas geografi maupun pemerataan program studi serta sektor industri,” ujar Yassierli di Jakarta, Sabtu 11 Oktober.
Ia menjelaskan, program ini dirancang agar setiap bidang keilmuan memiliki kesempatan yang sama untuk diakomodasi dalam dunia industri. Pemerintah ingin agar program magang tidak terpusat hanya pada sektor tertentu, tetapi membuka ruang bagi berbagai jenis keahlian dan jurusan.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 1.000 perusahaan yang sudah menyatakan komitmen untuk terlibat dalam program tersebut. Proses pendaftaran perusahaan dan pengajuan program pemagangan dijadwalkan berlangsung pada 1–14 Oktober 2025, sementara pendaftaran peserta akan dibuka hingga 15 Oktober 2025.
BACA JUGA:Pemerintah Tambah Waktu Pendaftaran Magang Nasional 2025, Cek Jadwal Lengkapnya
BACA JUGA:Pemerintah Buka Peluang Tambah 100 Ribu Lowongan Magang Bergaji untuk Lulusan Muda
“Ini kesempatan yang baik bagi perusahaan untuk memperkenalkan diri kepada para pencari kerja dan melihat potensi talenta muda di berbagai bidang,” kata Menaker.
Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menambahkan, Magang Nasional 2025 juga menjadi sarana efektif bagi para fresh graduate untuk memperoleh pengalaman nyata di dunia industri. Program ini diharapkan dapat mempercepat proses transisi dari pendidikan ke dunia kerja atau school to work transition.
“Begitu mereka lulus, kita sediakan wadah magang berskala nasional agar mereka bisa memperoleh kompetensi dan pengalaman sebelum masuk pasar kerja,” jelasnya.
Pada tahap pertama, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan kuota awal untuk 20.000 peserta magang. Setiap peserta akan mengikuti program selama enam bulan dan memperoleh uang saku setara upah minimum kabupaten/kota (UMK) — atau UMP DKI Jakarta jika lebih tinggi — yang dibayarkan langsung oleh pemerintah melalui bank Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI).
BACA JUGA:Program Magang Nasional 2025 Berpotensi Tambah Gelombang Jika Peminat Tinggi
BACA JUGA:451 Perusahaan Jadi Penyelenggara Program Magang Nasional 2025, Terima Lulusan D1 hingga S1
Selain itu, peserta juga akan mendapatkan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek), mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), serta pendampingan mentor dari perusahaan tempat mereka magang. Bagi peserta yang menyelesaikan program penuh, akan diberikan sertifikat pemagangan resmi dari Kemnaker sebagai bukti kompetensi kerja.
Sesuai dengan Permenaker Nomor 8 Tahun 2025, program ini menyasar lulusan diploma (D1–D4) dan sarjana (S1) yang baru lulus maksimal satu tahun sebelum pendaftaran, dengan periode ijazah terbit antara 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2025. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui platform resmi maganghub.kemnaker.go.id.