Berapa Banyak Uang Tunai Ideal Disimpan di Rekening? Ini Saran Ahli Keuangan
Berapa Banyak Uang Cash Ideal Disimpan di Rekening? Ini Kata Ahli Keuangan--(freepik)
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM – Di tengah maraknya tren investasi digital dan produk keuangan modern, banyak orang mulai meninggalkan kebiasaan lama: menabung di rekening bank.
Namun, di balik semua kemudahan investasi, uang tunai tetap memegang peran penting. Ungkapan klasik “cash is king” masih relevan, terutama di saat ekonomi tak menentu atau krisis melanda.
Lantas, seberapa banyak uang tunai atau cash yang sebaiknya disimpan di rekening agar tetap aman dan efisien?
Para ahli keuangan menyarankan jumlah uang yang disimpan di rekening bank sebaiknya cukup untuk menutupi kebutuhan atau tagihan selama sebulan.
BACA JUGA:Kasus Kuota Haji: KPK Terima Pengembalian Uang dari HIMPUH
Menurut mereka, menimbun terlalu banyak uang di rekening justru berisiko, baik karena potensi fraud, efek inflasi, maupun kesalahan transaksi yang bisa menyebabkan kerugian.
Perencana keuangan bersertifikat asal Pennsylvania, Jessica Goedtel, menjelaskan bahwa rekening tabungan tidak memiliki perlindungan yang sama seperti kartu kredit. “Dana bisa lebih sulit dikembalikan jika kartu Anda dibobol,” katanya, dikutip dari CNBC Make It, Minggu (5/10/2025).
Jessica Goedtel menegaskan, menyimpan terlalu banyak uang tunai di rekening hanya akan membuat aset Anda tidak berkembang dan rentan terhadap risiko keamanan.
Sementara itu, Gregory Guenther, konselor perencanaan pensiun berizin di New Jersey, memiliki pandangan serupa. Menurutnya, saldo di rekening sebaiknya hanya cukup untuk menutupi kebutuhan satu hingga dua minggu.
BACA JUGA:Modus Bobol Rekening Dormant Rp204 Miliar, Uang Ditukar Valas Lalu Dialirkan ke Rekening Penampungan
“Jika terlalu sedikit, Anda akan cemas setiap kali bertransaksi. Tapi jika terlalu banyak, Anda kehilangan kesempatan mendapatkan pertumbuhan dari instrumen keuangan yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi,” ujar Gregory.
Ia menambahkan, jumlah ideal bersifat personal, tergantung gaya hidup dan kebutuhan masing-masing orang. “Titik keseimbangannya adalah saat Anda bisa hidup nyaman tanpa harus mengecek saldo setiap kali membeli bahan makanan,” jelasnya.
Meski menjaga saldo rekening agar tetap sehat bisa membantu menghindari biaya administrasi bank, dana tunai di rekening bukanlah pengganti tabungan darurat.
Tabungan darurat, kata para perencana keuangan, diperuntukkan bagi pengeluaran besar yang tidak terduga --seperti biaya medis mendesak, perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan.