Menkeu Purbaya Buka Kemungkinan Relokasi Anggaran MBG yang Tak Terserap
Petugas SPPG menurunkan nampan makan bergizi gratis dari atas mobil di SDN 2 Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (19/9/2025). Dinas Pendidikan Kota Kendari mencatat per 16 September 2025 sebanyak 23.613 pelajar telah menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) di w-Andry Denisah/nz-ANTARA FOTO
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah membuka kemungkinan merelokasi anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bila penyerapannya rendah hingga akhir Oktober 2025.
Ia menegaskan tak ada dana program yang dibiarkan menganggur hingga tutup tahun. Anggaran yang tidak terserap akan dialihkan ke sektor lain, termasuk pengurangan defisit maupun utang negara.
Purbaya menjelaskan, meskipun Presiden mendukung penuh MBG, kondisi lapangan tetap menjadi faktor penentu realisasi anggaran. Kementerian Keuangan pun berkomitmen mempercepat penyerapan melalui penguatan manajemen dan pengawasan.
Jika terlihat potensi penyerapan rendah, pemerintah akan segera mengambil langkah korektif, termasuk mengirim tim manajemen ke lapangan untuk membantu.
BACA JUGA:Wamenkeu Pastikan Strategi Penerimaan Pajak 2026 Tak Bebani Rakyat
BACA JUGA:Reses di Simpang Pesak, DPRD Babel Komitmen Perjuangkan Aspirasi Pendidikan di Beltim
Ia menambahkan, bila penyerapan membaik, pemerintah membuka peluang menambah alokasi dana MBG dengan tetap mengutamakan efisiensi dan akuntabilitas. “Kalau realisasi bisa lebih cepat, kita tambah uangnya. Tapi kalau tidak memungkinkan, kita evaluasi dan bantu supaya optimal,” ujarnya.
Program MBG pada 2025 mendapat alokasi Rp71 triliun dengan target 82,9 juta penerima hingga akhir tahun. Penerima terdiri atas 15,5 juta anak sekolah, 2,4 juta ibu hamil, menyusui dan balita, serta kelompok lainnya. Program ini dilaksanakan melalui sekitar 32 ribu Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. (ant)