Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2025 Tembus 5,2 Persen Lewat Program Baru
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) menjawab pertanyaan wartawan selepas mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi 2025, yang terdiri atas salah satunya delapan program untuk tahun 2025 dalam jumpa pers di Kantor Presiden RI, Istan-Genta Tenri Mawangi-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi 2025 bisa mencapai 5,2 persen melalui paket kebijakan terbaru yang dikenal sebagai Paket Ekonomi 2025 “8+4+5”. Paket ini terdiri dari delapan program untuk tahun 2025, empat program lanjutan untuk 2026, dan lima program penyerapan tenaga kerja.
Airlangga menjelaskan, optimisme itu didorong upaya pemerintah mempercepat belanja publik dan meningkatkan daya beli masyarakat. Langkah ini termasuk deregulasi program strategis, serta insentif pajak seperti PPNDTP dan PPh Pasal 21 yang memberi ruang lebih besar bagi kelas menengah.
“Target 5,2 persen pertumbuhan ekonomi diharapkan tercapai melalui program-program ini,” katanya saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Delapan program prioritas 2025 mencakup berbagai stimulus ekonomi dan bantuan sosial. Program magang link-and-match mempertemukan lulusan universitas dengan dunia kerja, sementara PPh 21 sektor pariwisata mendapat perluasan bantuan dari pemerintah.
BACA JUGA:Menkeu Purbaya: Rp200 Triliun di Bank Himbara untuk Turunkan Suku Bunga dan Tekan Persaingan
BACA JUGA:Menkeu Purbaya Sebut Bank Himbara Pusing Kelola Dana Rp200 Triliun
Selain itu, ada bantuan pangan berupa beras 10 kilogram untuk periode Oktober–November 2025, diskon 50 persen untuk iuran JKK dan JKM bagi pengendara ojek online, ojek pangkalan, sopir logistik, dan kurir, serta layanan tambahan BPJS Ketenagakerjaan terkait perumahan.
Program bantuan upah untuk pekerja sektor padat karya juga disalurkan melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Dua program tambahan fokus pada deregulasi percepatan dan pengembangan perkotaan, termasuk peningkatan kualitas pemukiman serta penyediaan platform pemasaran dan usaha bagi pelaku ekonomi gig.
Sementara itu, lima program penyerapan tenaga kerja menargetkan sektor koperasi desa/kelurahan Merah Putih, perkebunan rakyat, Kampung Nelayan Merah Putih, revitalisasi tambak-tambak Pantura, dan modernisasi kapal nelayan.
Pemerintah memperkirakan program-program ini dapat menyerap lebih dari 3 juta pekerja, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata. (ant)