DLH Belitung Gencarkan Program Rumah Pilah dan Biopori
Plt Kepala DLH Belitung, Yudo Wijantoko--(Doddy BE)
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung terus menggencarkan progam rumah pilah sampah dan lubang biopori, guna mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Gunung Sadai.
Apalagi, TPA Gunung Sadai mulai beralih dari sistem pembuangan terbuka (open dumping) menjadi "Sanitary Landfill".
Sebab, sebelumnya TPA Gunung Sadai mendapatkan peringatan (warning) dari Kementerian Lingkungan Hidup karena masih menggunakan sistem pembuangan (open dumping).
Plt Kepala DLH Belitung, Yudo Wijantoko, mengatakan, pihaknya sedang menggalakan penanganan sampah itu dari hulu atau sumber sampah tersebut.
"Jadi sampah yang masuk ke TPA itu lebih sedikit dan memang sudah residu," kata Yudo Wijantoko.
BACA JUGA:DLH Belitung Ajak Masyarakat Bijak Kelola Sampah Saat Berada di Destinasi Wisata
Menurut Yudo, saat ini mereka sedang menggencarkan program rumah pilah dan lubang biopori. Maka, pihaknya mengajak kelurahan atau desa mengajukan, guna menerapkan rumah pilah itu di rumah warga tersebut.
"Jadi kami akan datang langsung dan juga memasang lubang biopori itu," ujarnya.
Ia menjelaskan, rumah pilah dan lubang biopori itu merujuk pada sistem pengelolaan sampah terpadu di tingkat rumah tangga.
Pilah sampah berarti memisahkan sampah organik dan anorganik di rumah, sementara lubang biopori adalah lubang resapan di pekarangan yang diisi sampah organik untuk diolah menjadi kompos secara alami.
"Kombinasi keduanya mengurangi sampah yang dibuang ke TPA, mengubah sampah organik menjadi pupuk yang bermanfaat, dan meningkatkan daya resap air tanah," jelas lulusan Universitas Indonesia itu.
BACA JUGA:Udara Bersih Belitung Daya Tarik Wisata, DLH Ajak Masyarakat Jaga Kualitas Udara
Yudo menyebutkan, saat ini sudah ada dua kelurahan yang sudah dilakukan program itu yakni Kelurahan Parit dan Damai.
Maka, di Parit itu ada enam buah rumah pilah dan sudah terpasang lubang 12 biopori dan Kelurahan Damai sudah ada empat rumah pilah dan delapan biopori.