Latihan Terintegrasi 2025 di Babel, TNI Tunjukkan Kesiapan Amankan Aset Nasional
Latihan Terintegrasi 2025 di Babel, TNI Tunjukkan Kesiapan Amankan Aset Nasional--(Lanud ASH)
BELITONGEKSPRES.COM - TNI menegaskan komitmennya dalam menjaga kedaulatan negara dan mengamankan aset nasional melalui pelaksanaan Latihan TNI Terintegrasi Tahun 2025 yang dipusatkan di Bangka Belitung (Babel).
Latihan ini digelar sebagai langkah strategis untuk memperkuat pengamanan sumber daya alam, khususnya sektor pertambangan timah yang memiliki nilai ekonomi tinggi sekaligus rawan penyalahgunaan.
Kegiatan berskala besar ini melibatkan 41.397 personel dari tiga matra tersebut dihadiri Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, jajaran Wakasau, Wakasad, Wakasal, serta berbagai petinggi matra dan komando operasi.
Dari unsur kementerian dan lembaga, hadir Menteri ESDM Bahlil L., Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh dari titik tinjau Desa Mabat, Bangka.
Latihan Terintegrasi 2025 tidak sekadar menjadi ajang uji kemampuan prajurit dan kesiapan alutsista, tetapi merupakan bagian penting dalam menghadapi potensi ancaman terhadap sumber daya alam strategis.
BACA JUGA:Sidang Perintangan Korupsi Timah & Suap Hakim Berlanjut, Saksi dari Babel Siap-Siap Dipanggil
Dalam konteks Bangka Belitung, latihan ini menjadi relevan karena wilayah tersebut menyimpan cadangan timah besar dan sekaligus menghadapi persoalan penambangan ilegal.
Aktivitas tambang liar telah menyebabkan kerusakan lingkungan, menggerus potensi pendapatan negara, hingga memicu potensi konflik sosial.
Presiden RI sebelumnya menegaskan pentingnya pengamanan wilayah timah karena terdapat sekitar 1.000 titik tambang ilegal yang dapat menghilangkan hingga 80 persen produksi timah nasional.
Sebagai tindak lanjut arahan Presiden, TNI mengerahkan sejumlah alutsista modern dalam latihan ini untuk memperkuat pengamanan terpadu.
Penggelaran alutsista meliputi puluhan Rantis Maung, 15 drone taktis, tiga Kapal Republic Indonesia (KRI), dua Kapal Angkatan Laut (KAL), satu sea rider, lima RHIB, empat RBB, helikopter Bell TNI AL, tiga pesawat F-16 untuk bombing, pesawat angkut C-130 Hercules, CN-295, pesawat intai Boeing AI-7303, tiga helikopter Caracal dan Super Puma, serta tiga pesawat Boeing VIP.
BACA JUGA:Satgas PKH Kembali Sita 9 Alat Berat Tambang Ilegal, TY Diduga Pemilik Excavator
Kehadiran berbagai alutsista ini menjadi bukti komitmen TNI dalam memastikan seluruh jalur keluar masuk material timah di Bangka Belitung berada di bawah pengawasan negara.
Pada rangkaian kegiatan, Menhan dan Panglima TNI turut menyaksikan demonstrasi Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat F-16 dari Skadron Udara 16, yang kemudian dilanjutkan penerjunan taktis ratusan prajurit dari Yonif 501/18/2/K.