Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Jenderal Tempur Kostrad Turun Hajar Tambang Ilegal, 14 Alat Berat Disita & Sederet Nama Terseret!

Kasatgas PKH Mayjen TNI Febriel Buyung Sikumbang dalam jumpa pers di lokasi tambang timah ilegal Lubuk, Bangka Tengah, Sabtu (8/11/2025)--(Foto Reza: Babel Pos)

BANGKA TENGAH, BELITONGEKSPRES.COM – Langkah tegas diambil oleh Mayjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, Jenderal tempur Kostrad yang kini memimpin Tim Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH).

Ia turun langsung ke lapangan, memimpin operasi besar-besaran untuk menindak aktivitas tambang ilegal di kawasan hutan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Kali ini, Satgas PKH benar-benar tidak main-main. Dalam operasi di Desa Lubuk Lingkuk dan Desa Lubuk Besar, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah, tim berhasil mengamankan 14 unit alat berat.

Alat berat tersebut terdiri dari 12 excavator, 2 buldozer, serta genset listrik yang digunakan untuk menambang pasir timah secara ilegal di kawasan hutan lindung tersebut.

BACA JUGA:BNNP Babel Tangkap Pengedar, 6 Warga Desa Rawan Narkoba Positif Sabu

Mayjen Febriel mengakui, kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan liar di kawasan itu sangat parah. Ia bahkan menilai, dari total luas lahan sekitar 315 hektare, potensi kerugian negara bisa mencapai Rp12,9 triliun, baik dari aspek tambang maupun kerusakan ekologinya.

“Kerugian negara diperkirakan mencapai Rp12,9 triliun. Tapi angka ini masih akan kami pastikan lewat asesmen mendalam untuk mengetahui nilai riilnya,” ujar Febriel Buyung Sikumbang dalam jumpa pers yang dikutip dari Babel Pos, Sabtu (8/11/2025).

Meski bersikap keras di lapangan, Satgas PKH tetap mengapresiasi dukungan penuh dari aparat kewilayahan, TNI/Polri, serta instansi pemerintah daerah yang ikut membantu kelancaran operasi.

“Kami bersyukur aparat kewilayahan, baik dari unsur TNI/Polri maupun dinas terkait, memberikan dukungan penuh -baik informasi maupun tenaga- sehingga penertiban tambang ilegal ini berjalan aman, lancar, dan tanpa kendala berarti,” tegas sang jenderal lapangan itu.

BACA JUGA:Satgas PKH Serahkan Kasus Tambang Ilegal ke Kejati Babel, Kerugian Negara Capai Rp12,9 Triliun

Operator Kabur, Alat Berat Disembunyikan ke Dalam Hutan

Ketika tim Satgas mulai bergerak dari udara dan darat, sejumlah operator tambang yang berada di lokasi panik. Mereka kabur ke tengah hutan dan berusaha menyembunyikan alat berat di area perkebunan sawit yang sulit dijangkau.

Namun, berkat pemetaan lapangan yang matang dan pengawasan udara, seluruh alat berat yang disembunyikan itu berhasil ditemukan dalam waktu singkat.

“Akhirnya alat berat berhasil ditemukan. Tak lama kemudian, para operator menyerahkan kunci secara sukarela. Tidak ada perlawanan,” jelas Febriel.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan