BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Namun, AHY menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam pandangannya, seringkali fokus pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi mengabaikan kebutuhan masyarakat yang kurang beruntung. “Kita sering terjebak dalam mengejar pertumbuhan demi pertumbuhan, tetapi melupakan saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian dan bantuan. Justru mereka yang harus menjadi prioritas kita,” tegasnya.
AHY menyampaikan pernyataan ini dalam sambutannya di acara Economic & Capital Market Outlook 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community dengan tema tentang sistem keuangan berkelanjutan.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Sebut Penundaan Kenaikan PPN Belum Dibahas oleh Presiden Prabowo
BACA JUGA:Mendag Pastikan Stok Bahan Pokok Aman untuk Natal dan Tahun Baru 2025
Untuk mencapai ekonomi berkelanjutan, AHY mengusulkan agar pemerintah mendorong semua aspek pertumbuhan domestik. Dia percaya bahwa menciptakan lapangan pekerjaan akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.
“Tanpa adanya pekerjaan, kesejahteraan masyarakat sulit terwujud. Pekerjaan bukan hanya sumber pendapatan, tetapi juga merupakan status sosial yang penting bagi setiap warga negara, dan haruslah pekerjaan yang layak dan halal,” ujarnya.
AHY juga menyoroti pentingnya menghapus kemiskinan di Indonesia, terutama bagi mereka yang berada di ambang batas kemiskinan.
Ia menyerukan keseimbangan antara mengejar pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat sambil menjaga kelestarian lingkungan. “Keberlanjutan bukan hanya jargon, tetapi harus menjadi bagian integral dari setiap rencana yang kita buat. Kita perlu mengaudit setiap langkah ekonomi kita dengan memperhatikan dampaknya terhadap bumi dan lingkungan,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menekankan bahwa pengelolaan risiko iklim, pengurangan emisi karbon, dan efisiensi penggunaan sumber daya alam semakin menjadi perhatian penting.
Ia mencatat bahwa pembangunan berkelanjutan kini menjadi fokus utama dalam investasi dan penilaian perusahaan. Pemerintah Indonesia pun telah menetapkan target untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG) 2030 dan Net Zero Emission pada 2050 sebagai komitmen terhadap penanggulangan perubahan iklim. (beritasatu)