BEITONGEKSPRES.COM - Konsumsi garam yang tinggi bisa jadi bumerang bagi kesehatan. Masalah seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke sering kali muncul akibat kebiasaan makan asin yang berlebihan.
Bahkan, WHO menetapkan batas aman asupan natrium dari garam maksimal 2.000 miligram per hari. Meski begitu, banyak orang ternyata mengonsumsi garam melebihi angka tersebut.
Menurut ahli gizi Leony Susan, MSG (monosodium glutamate) bisa jadi alternatif asupan rasa masakan yang lebih sehat dibandingkan garam.
“MSG punya cita rasa umami yang bikin makanan tetap lezat tanpa perlu menambahkan garam berlebihan,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu 9 November 2024.
BACA JUGA:Waspada! Ini 10 Makanan Tinggi Garam yang Bisa Picu Stroke
Banyak orang mungkin belum menyadari bahwa sebagian besar garam yang kita konsumsi berasal dari makanan olahan, bukan hanya dari garam yang ditambahkan saat masak.
Dengan kata lain, mengurangi garam memang butuh usaha ekstra dan kesadaran penuh untuk lebih selektif dalam memilih bahan makanan.
Leony menjelaskan bahwa MSG mengandung sekitar 12 persen natrium, jauh lebih rendah dibandingkan dengan garam meja biasa yang memiliki 39 persen natrium.
Dengan begitu, kita bisa mengurangi konsumsi garam dalam masakan hingga 30-40 persen menggunakan MSG tanpa mengorbankan rasa.
BACA JUGA:Cara Efektif Bersihkan Plak dan Karang Gigi dengan Garam, Simpel dan Aman!
Sebagai contoh, saat memasak sup, kita bisa menambahkan sedikit MSG untuk mengurangi jumlah garam tanpa mengurangi rasa enak.
Menurut Leony, ini sangat cocok bagi mereka yang berisiko mengalami tekanan darah tinggi atau masalah jantung.
Bagi yang khawatir soal keamanan MSG, Leony menjelaskan bahwa berbagai penelitian sudah membuktikan MSG aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Klaim negatif seperti sindrom restoran China bahkan sudah lama dibantah.
“Mengurangi garam tak berarti harus mengorbankan rasa. Dengan MSG, kita bisa tetap nikmati makanan lezat yang lebih sehat. Ini solusi cerdas untuk kesehatan jangka panjang,” tambah Leony.