BELITONGEKSPRES.COM, BOYOLALI - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya kemarin. Pada siang hari, gunung tersebut meletus, menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terkena dampak dari hujan abu tebal.
Berdasarkan keterangan dari akun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian ESDM, erupsi Gunung Merapi terjadi pada tanggal 21 Januari 2024 pukul 14.12 WIB.
Erupsi yang terjadi siang kemarin memiliki amplitudo maksimal sekitar 70 mm dan durasi sekitar 239,64 detik.
"Saat ini angin di sekitar puncak Gunung Merapi dominan ke arah Timur, dilaporkan wilayah lereng timur terdampak hujan abu vulkanik. Gunakan masker dan kacamata. Hindari aktivitas di luar ruangan hingga hujan abu reda. Hati-hati berkendara kondisi jalan licin akibat abu vulkanik," tulis postingan akun X @BPPTKG, Minggu 21 Januari 2024.
BACA JUGA:Transformasi Manusia 5 Tahun Kedepan, Peringatan Bill Gates Tentang Dampak AI
BACA JUGA:Penetapan Muhammadiyah, Jadwal Awal Puasa dan Idul Fitri 2024
Erupsi tersebut juga mengakibatkan hujan abu yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Akibatnya, beberapa kecamatan di Boyolali, seperti Musuk, Tamansari, Cepogo, dan Boyolali Kota, terdampak oleh hujan abu vulkanik.
Selain itu, hari ini sejumlah wilayah di Boyolali kembali diguyur hujan abu, yang merupakan kejadian kedua dalam satu hari ini. Hujan abu kedua terjadi sekitar pukul 08.45 WIB, memengaruhi sebagian wilayah di Kecamatan Tamansari, Musuk, Cepogo, dan Boyolali Kota.
Erupsi siang kemarin menyebabkan dampak hujan abu vulkanik Gunung Merapi pada siang hari ini menjadi lebih meluas.
Banyak desa yang terkena hujan abu, dan wilayah tersebut diselimuti kabut yang lebih tebal. Selain itu, abu yang turun juga mencampur dengan pasir halus.
Dalam video yang beredar, kepulan asap membubung tinggi dan mengakibatkan terganggunya jarak pandang.
BPPTKG Kementerian ESDM mengimbau warga di sekitar desa yang terdampak abu vulkanik Merapi untuk selalu memakai masker dan menjauhi area tersebut.